
KOTA BEKASI – Sekitar 250 alumni Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara dari 140 kampus se-Indonesia menggelar Reuni Akbar dan Konsolidasi Nasional. Acara yang mengusung tema “Merawat Persaudaraan, Menguatkan Solidaritas” ini bertujuan menjembatani idealisme masa lalu dengan aksi nyata di tengah pemerintahan baru.
Mantan Presiden RI ke-7 Joko Widodo terlihat merestui Reuni Akbar IKA BEM Nusantara yang rencananya akan dihadiri juga Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming.
Reuni ini juga menandai momen transisi para mantan aktivis kampus yang kini berprofesi sebagai pejabat publik, akademisi, hingga pelaku usaha. Agenda utamanya adalah menyusun rekomendasi kebijakan strategis untuk pemerintah.
Ketua Panitia, Eko Saputra, menegaskan semangat perjuangan organisasi mahasiswa ini tidak boleh padam. Ia mengumumkan langkah formal untuk mengonsolidasi pergerakan.
“Lembaga ini akan kami daftarkan ke Kemenkumham agar menjadi organisasi resmi. Kita ingin perjuangan BEM tidak berhenti di kampus, tapi terus hidup di masyarakat,” ujar Eko di hadapan peserta, Selasa (21/10/2025).
Menurutnya, peran alumni kini bergeser dari demonstrasi jalanan ke meja kebijakan. “Kita harus berjuang dengan otak, bukan hanya otot,” tambahnya
Ditempat yang sama, Ketua Steering Committee, Tommy Suswanto, menyoroti momen satu tahun kepemimpinan nasional sebagai waktu tepat untuk berkontribusi.
“Kita dulu menyampaikan gagasan pembangunan sejak era SBY. Kini, saat bangsa memasuki satu tahun pemerintahan baru, waktunya kita kembali berkontribusi dalam bentuk pemikiran,” papar Tommy.
Ia secara khusus menyebut konsep Asta Cita pemerintah sebagai kerangka kerja yang perlu dikawal dengan nalar kritis. Forum ini, lanjutnya, adalah wujud konkret partisipasi publik dalam mengawal agenda pembangunan.
Pertemuan selama tiga hari itu diakhiri dengan komitmen menyusun pleno nasional. Dokumen tersebut akan berisi rekomendasi pemikiran kolektif untuk diserahkan kepada pemerintah, melanjutkan tradisi intelektual yang dibangun semasa kuliah.
Kehadiran sejumlah pejabat seperti perwakilan Mabes Polri dan Pemkot Bekasi dalam acara ini mempertegas bahwa reuni bukan sekadar nostalgia, melainkan konsolidasi gagasan kebangsaan untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.(**)
