
KOTA BEKASI – Setiap Penerimaan Peserta Didik Baru, fenomena warga yang pindah domisili atau Kartu Keluarga (KK) untuk tujuan mendapatkan akses sekolah tujuan kerap menjadi perhatian publik.
Disinyalir banyak warga yang pindah Kartu Keluarga (KK), dengan tujuan agar anak-anak mereka bisa masuk ke sekolah favorit.
saat dimintai tanggapannya, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bekasi, Taufik R Hidayat mengungkapkan, pihaknya belum mengetahui jumlah warga yang pindah KK jelang ajaran baru sekolah.
“Kita kan data base nya di nasional, paling kita nunggu ngambil rekap bilah data penduduk itu berdasarkan file transfer protokol setiap akhir bulan berjalan atau nanti ngambil di semester,” ucap Taufik R Hidayat, saat dihubungi, Jumat (4/07/2025).
Taufik membeberkan, Disdukcapil daerah di Kota manapun, sudah tidak diberikan akses aplikasi data base nama warga dan alamat sejak tahun 2022.
“Jadi kita gak bisa ngolah data dan melihat orang pindah berapa orang, kalau gak kita menunggu distribusi data dari Kemendagri namanya transfer file protokol. Transfer file protokol biasanya dikirimnya per semester dan perbulan. Tapi kita juga gak tau siapa saja dan berapa yang pindah (KK), itu harus dipilah lagi, harus di olah lagi datanya,” terangnya.
“Kalau sebelum tahun 2022, mau nanya data apa aja, datanya ada di kita. Kalau sekarang datanya ada di Kemendagri semua, kita gak punya itu, real time nya kita gak punya datanya. Sekarang data base-nya ada di nasional semua,” sambungnya.
Meskipun demikian, Disdukcapil sendiri tetap melayani bagi masyarakat yang mengajukan proses pindah datang di Kota Bekasi.
“Kita wajib layani, mau datang pindah penduduk sepanjang semua syarat dipenuhi, kita layani. Disdukcapil daerah itu sekarang sebagai operator, namanya operator apapun yang dibutuhkan masyarakat pasti kita layani. Tapi itu untuk apa, kita kan gak dalam kewenangan menanyai pindah itu untuk apa, kita gak bisa seperti itu,” tandasnya.(RON)
