KOTA BEKASI – Fenomena anak jalanan menjadi pekerjaan besar bagi di Kota Bekasi. Meski pun Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi telah bergerak, namun upaya yang dilakukan sejauh ini belum terbilang maksimal.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Wildan Fathurrahman menyampaikan bahwa pihaknya dalam beberapa kali pertemuan dengan Dinas Sosial (Dinsos) telah membahas fenomena sosial tersebut. Orang dewasa hingga anak-anak yang ditertibkan di jalan oleh Dinsos maupun Satpol-PP selama ini bukan warga Kota Bekasi.

Sehingga, upaya yang bisa dilakukan adalah berkoordinasi dengan pemerintah di daerah asal. Setelah kembali ke daerah asal, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi tidak lagi bisa menjamin orangtua beserta anak-anaknya tidak lagi kembali mengamen atau mengemis di jalanan.

“Ketika kita tanya data kependudukannya rata-rata orang luar daerah. Akhirnya kita bawa ke rumah singgah kita di Mustikajaya, dalam prosesnya kita lakukan koordinasi ke daerah asal, setelah itu dijemput,” ungkapnya.

Wildan berharap agar pemerintah provinsi bahkan pemerintah pusat memberikan perhatian khusus terkait dengan fenomena ini. Dengan begitu, setiap pemerintah daerah bisa melakukan berbagai program pemberdayaan agar anak-anak tidak lagi kembali ke jalanan.

Ia meminta agar Pemkot Bekasi secara rutin melakukan razia di lapangan, hal ini bertujuan agar Kota Bekasi tidak dianggap sebagai kota yang nyaman bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) maupun orang dewasa yang sengaja membawa anak mengamen atau mengemis di jalan.

Selain pemerintah, peran serta masyarakat juga dibutuhkan guna menutup ruang bagi orang dewasa mengikutsertakan anak dalam aktivitas tersebut di jalanan.

“Kalau masih banyak yang memberi akan sulit. Sementara belum ada alternatif lain untuk memenuhi kebutuhan mereka,” tambahnya.(ADV)