Aksi Nyata Pelestarian Lingkungan: Yayasan Majelis Azzikra Tanam 20.000 pohon

KH Abdul Syukur selaku Pembina Majelis Azzikra (kanan) bersama Dr. Hayu Prabowo, Pembina Yayasan EcoMasjid (kiri), secara simbolis melakukan gerakan penanaman 20.000 pohon di kawasan Hutan Wakaf Azzikra, Sentul dan Gunung Sindur, Bogor, di kawasan Azzikra Sentul, Bogor, Jawa Barat, Ahad (4/5/2025). (Foto: Humas EcoMasjid)

Bogor – Yayasan Majelis Azzikra dan Yayasan EcoMasjid bersama-sama melaksanakan penanaman 20.000 pohon di Hutan Wakaf Azzikra, Sentul, dan Gunung Sindur Bogor Jawa Barat dalam rangkaian acara Zikir Bulanan Majelis Azzikra dan Haul ke-6 Almarhum KH Muhammad Arifin Ilham.

“Program ‘Zikir dan Tanam’ ini adalah ikhtiar kami untuk menyatukan hati dan alam dalam satu ritme ibadah. Zikir menguatkan iman, sementara hutan wakaf menjadi wujud nyata keimanan itu,” kata Pembina Yayasan Majelis Azzikra, KH Abdul Syukur usai penanaman pohon secara simbolis di kawasan Azzikra, Sentul Bogor, Minggu (4/5/2025).

Menurut KH Abdul Syukur, acara penanaman pohon itu merupakan bagian dari program “Zikir & Tanam” yang menggabungkan dimensi spiritual dan ekologis, selaras dengan firman Allah dalam QS Al-Isra’ [17:44] yang menyebutkan, “Langit, bumi, dan seluruh isinya bertasbih kepada Allah.”

Ia juga mengemukakan, program penanaman pohon itu sejalan dengan inisiatif Kementerian Agama RI yang meluncurkan Gerakan Wakaf Hutan pada Hari Bumi 22 April 2025. Adapun jenis pohon yang ditanam antara lain mahoni, jambu, salam, sirsak, durian, jenjeng, ketapang, kencana, dan pucuk merah.

Beberapa waktu sebelumnya, Menteri Agama Prof. Dr. KH Nazaruddin Umar pada Peluncuran Nasional Hutan Wakaf menegaskan komitmennya untuk mewariskan dunia yang indah bagi generasi muda melalui wakaf produktif berbasis lingkungan.

Dukungan Mengeri Agama itu memperkuat kolaborasi antara pemerintah, pesantren/masjid, dan masyarakat dalam pengembangan Hutan Wakaf produktif di berbagai daerah di Indonesia.

Sementara itu, usai penanaman pohon, Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Rahman Jakarta KH Syukran Makmun menyatakan, Majelis Zikir dan Hutan Wakaf adalah dua sisi mata uang yang sama.

“Zikir mengingatkan kita pada Allah, sementara hutan wakaf adalah bukti nyata tasbih alam. Keduanya mengajarkan kita untuk hidup seimbang, yaitu taat kepada Sang Pencipta dan merawat ciptaan-Nya,” katanya.

Sementara itu Pembina Yayasan EcoMasjid itu Dr. Hayu Prabowo mengemukakan, Hutan Wakaf merupakan solusi Islami untuk krisis ekologis, sekaligus perwujudan misi rahmatan lil ‘alamin (QS Al-Anbiya: 107).

Menurut Hayu, Program ini menciptakan harmoni antara ibadah vertikal melalui zikir lisan manusia yang menyambut tasbih alam dengan tanggung jawab ekologis sebagai bukti pengamalan keimanan dan keseimbangan hidup dalam menjaga relasi dengan Allah serta dengan sesama manusia dan alam semesta, sehingga menjadi warisan berkelanjutan bagi generasi mendatang.

Hutan Wakaf Azzikra itu sendiri merupakan bagian dari jaringan nasional yang melibatkan pesantren dan komunitas di Aceh, Bogor, Mojokerto, Gunung Kidul, Wajo, Gunung Sindur, dan Tasikmalaya.

Dalam upaya memperkuat gerakan ini, para nazhir (pengelola wakaf) akan menyusun strategi bersama melalui pembentukan Forum Hutan Wakaf Indonesia yang berkolaborasi dengan Kementerian Agama, Kementerian Kehutanan, Kementerian Lingkungan Hidup, dan lembaga terkait lainnya.(**)