Gandeng Delta Tiga Foundation, Premier Oil Indonesia Salurkan Bantuan Korban Tsunami di Lampung


LAMPUNG – Premier Oil Indonesia kembali bekerjasama dengan Delta Tiga Foundation menyalurkan bantuan bagi warga nelayan korban tsunami selat Sunda di wilayah Kalianda, Desa Kunjir, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Rabu (1/5/2019).
Penyaluran bantuan tersebut Dihadiri oleh 5 orang perwakilan Premier Oil Indonesia Divisi Operation, Kusairi Dwi Putra, Ari Utomo, Ahmad ilhami, Green lestari Silaen dan Havia Vitrayani.
Perwakilan pegawai Premier Oil Indonesia untuk Masalah Tanggap Bencana, Kusairi Dwi Putra menyatakan bantuan tersebut berasal dari sumbangan sukarela para pegawai Premier Oil Indonesia termasuk off shore. Ratusan pegawai antusias saat menggelar penggalangan dana.
“Kita sebagai panitia hanya menjembatani. Menginformasikan bahwa ada pegawai yang berinisiatif untuk salurkan bantuan. Kami umumkan dan alhamdulillah terkumpul sejumlah dana,” kata Kusairi kepada wartawan di Kalianda, Lampung.
Kusairi sebut ini kali ketiga pihaknya bekerjasama dengan Delta Tiga Foundation menyalurkan bantuan ke wilayah bencana, sebelumnya di Lombok dan Palu.
“Harapan kami Indonesia aman damai terhindar dari bencana. Ke depan, kalau masih ada teman-teman yang mengumpulkan dana. Kami juga harap kolaborasi dengan Delta tetap baik,” ujarnya.
Badan Koordinasi Umat Kristiani (Bakor Unkris) berkolaborasi dengan Badan Dakwah Islamiyah (BDI) Premier Oil Indonesia mendatangi lokasi perkampungan nelayan bekerjasama dengan Delta Tiga Foundation, mengantarkan bantuan kepada para nelayan terdampak tsunami Selat Sunda di sana. Bantuan berupa alat pancing, mesin Kapal, sarung dan lain-lain.
Sementara itu, Green Lestari Silaen salah satu pegawai Premier Oil Indonesia Yang berkesempatan ikut menyalurkan langsung bantuan ke Lampung mengaku prihatin dengan keadaan masyarakat terdampak di sana.
“Di sini, waktu pertama kali sampai, prihatin, sempet berpikir kalau kita ada di posisi itu apa yang akan dilakukan.Semua yang ada di sini tetap tegar,” ujarnya sambil tak kuasa menahan airmata.
Ia bersama dengan Bakor Umkris saat itu mengaku tergerak untuk melakukan misi kemanusiaan.
“Waktu tahu kejadian ini, kami diskusi apa yang bisa dibantu. Jadi kami tergerak untuk atas nama kemanusiaan. Supaya di sini bisa bersemangat kembali menjalani kehidupan. Semoga masyarakat tetap semangat. Bisa beraktivitas dengan baik, dan semoga selalu dilindungi Tuhan, dan sehat selalu,” pungkasnya.(RON)