KOTA BEKASI – Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi Uu Saeful Mikdar-Nurul Sumarheni menyampaikan program-program menuju perhelatan pilkada Kota Bekasi 2024.
Ada beberapa permasalahan yang menjadi fokus perhatian Paslon yang diusung Golkar dan Nasdem itu, diantaranya Sumber Daya Manusia, pengangguran, toleransi hingga demokrasi di Kota Bekasi.
Pertama, Uu bakal fokus bagaimana meningkatkan SDM di Kota Bekasi agar mempunyai daya dengan daerah lain. Kalau di perhatikan semua program dan semua kegiatan itu bermuara pada SDM. “Kalau SDM nya unggul, mengelolanya juga akan baik,” ucapnya.
Lalu kedua, bila dilihat sekarang tingkat pengangguran di kota Bekasi tinggi dibandingkan dengan daerah yang lain. Kenapa tinggi, lanjut Uu, karena disebabkan arus urban yang sangat besar.
“Jadi paling utama saya akan meningkatkan kompetensi SDM masyarakat di Kota Bekasi. Baik kompetensi lulusan SLTA maupun perguruan tinggi. Kadang-kadang sekarang itu, suka tidak suka warga Kota Bekasi yang memiliki lulusan SMK itu kalah bersaing,” bebernya.
“Bukan berarti SDM warga di Kota Bekasi tidak memiliki kompetensi. Tetapi akan kita tingkatkan supaya SDM di Kota Bekasi bisa menjadi pemenang, di dalam semua pencarian kerja,” imbuhnya.
Mantan Kadisdik itu mengungkapkan bakal membawa program yang bagus Wali Kota sebelumnya.
Ia mengatakan akan mempertahankan program mantan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi. Karena menurutnya program Bang Pepen (Rahmat Effendi) itu luar biasa. Jadi suka tidak suka program Bang Pepen itu masih bisa di pertahankan.
“Bukan untuk saya saja tetapi untuk semuanya di pertahankan. Karena Bang Pepen sebagai pemangku jabatan di Kota Bekasi waktu itu, saat ini harus bisa di pertahankan,” tukasnya.
“Kalau belum maju Kotanya ya akan kita tingkatkan dan lebih baik lagi. Posisinya, yang jelek-jelek jangan Apriori, kita akan coret konsep yang kurang baik,” tandasnya.
Terakhir, Uu berharap demokrasi di Kota Bekasi tetap terjaga, karena sudah ada tiga pasang calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Dia juha mengajak kepada pasangan yang lain lakukan kompetisi ini dengan Arif dan bijaksana.
“Harmonisnya itu jangan sampai melakukan hal-hal yang kurang baik, terutama untuk membubarkan persatuan dan kesatuan. Jangan sampai terpecah belah dengan adanya kepentingan-kepentingan dari segelintir pasangan-pasangan calon,” ujarnya.
“Saya mengajak agar semua yang berkompetisi dengan memberikan edukasi kepada masyarakat Kota Bekasi. Ini adalah demokrasi di Kota Bekasi itu harus dengan ketentuan. Jangan sampai pertarungan Pilkada itu memporak-porandakan kerukunan dan harmonisasi masyarakat Kota Bekasi,” pungkasnya.(RON)