Tumpukan Sampah di Bendung Koja Jatiasih Mulai Diangkut

Tumpukan sampah di Kali Cikeas Bendungan Koja mulai diangkat oleh petugas dari tim gabungan, Selasa (15/10/2019)

JATIASIH – Material sampah bambu yang menumpuk di sepanjang kali Cikeas tepatnya di Bendungan Koja, Kecamatan Jatiasih mulai dibersihkan oleh Pemerintah Kota Bekasi, Selasa (15/10/2019). Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi meninjau langsung proses pengangkutan sampah tersebut.
Sebanyak 100 orang dari tim gabungan dari unsur Dinas Lingkungang Hidup (DLH) Kota Bekasi, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi, Unsur TNI, Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC), Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C), dan Kecamatan Jati Asih diterjukan bersihkan sampah bambu yang menutupi sepanjang hampir 160 meter.
Rahmat Effendi mempredi proses pengangkutan sampah bambu di Kali Cikeas akan membutuhkan waktu lama, karena prosesnya dilakukan secara manual.
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi memimping langsung proses pengangkutan sampah bambu di Bendungan Koja Jatiasih

“Seperti yang kita lihat kondisinya tumpukan sampah bambu masih 160 meter. Ini nggak akan selesai kalau manual, kecuali ada long arm beko yang bisa menyelesaikan,” kata Rahmat Effendi di lokasi bendungan Koja, Selasa (15/10/2019).
Dikatakan, proses pengangkutan sampah bambu dari sungai juga tidak cepat, karena terkendala kondisi akses masuk dan keluar pembuangan sampah dari Kali Cikeas. Pemkot Bekasi sendiri akan mengusahakan akan meminjam long arm Beko dari Pemprov DKI Jakarta untuk mempercepat proses pengangkutan sampah.
“Saya kira itu untuk hari ini diperkirakan ada beberapa kubik sampah bambu diangkut, bila ada dua sampai tiga mobil angkat ada dua kubik kali tiga puluh berarti enggak selesai dua atau tiga minggu, kalau manual satu bulan mungkin gak selesai. Kita mau mengusahakan pinjam long arm Beko dengan DKI,” ujarnya.
Menurutnya, dengan kondisi seperti ini kita enggak bisa nyalahin daerah lain yaitu Bogor dan Depok. Seharusnya, kata dia sepatutnya yang kita salahkan adalah kenapa perilaku kita tidak sayang dengan sungai, karena sungai itu ada hulu, ada hilir.
“Kalau di hulu baik di hilirnya baik, maka pemanfaatan kali cikeas dan kali cileungsi itu di kota bekasi ada yang namanya pdam patriot saat terjadi limbah maka biaya pengolahannya itu akan sangat tinggi. karena memang sumber air minum di kota bekasi adalah dari pdam, walaupun ada sebagian sumur biasa,” tandasnya.(RON)