Transparansi Data, Dirut PDAM Tirta Bhagasasi Minta Surat Resmi

Dirut PDAM Tirta Bhagasasi, Usep Rahman Salim (kiri), saat menerima perwakilan pendemo di kantornya, Selasa, 20/05/2014.
Dirut PDAM Tirta Bhagasasi, Usep Rahman Salim (kiri), saat menerima perwakilan pendemo di kantornya, Selasa, 20/05/2014.

BERITABEKASI.CO.ID, KOTA BEKASI – Mediasi antara pendemo dengan PDAM Tirta Bhagasasi yang berlangsung selama 30 menit akhirnya mendapat penjelasan dari Dirut PDAM Tirtha Bhagasasi, Usep Rahman Salim.
“Pertama kami jajaran Direksi bekerja dengan penuh kehati-hatian, transparan dan juga bekerja dengan ketentuan perundangan yang berlaku,” ujar Usep.
Lebih lanjut Usep menjelaskan bahwa kerja sama PDAM Tirta Bhagasasi dengan PT. Moya di awali pada tahun 2010 dan di tanda tangani pada tahun 2011. Setelah itu ada 3 tahap pembangunan yaitu pembangunan instalasi dengan kapasitas 200 liter/detik air siap minum lalu pembangunan Water Treatment Plant (WTP) dengan PDAM kapasitas 500 liter/detik serta terakhir upgrade terhadap bangunan yang ada di PDAM dengan nilai investasi sebesar Rp. 186 milyar. “Kerja sama dengan moya sendiri di tanda tangani tahun 2011 dengan 3 tahap pembangunan yaitu pembangunan 200 liter/detik, lalu pembangunan WTP 500 liter/detik dan terakhir upgrade bangunan yang ada,” ujarnya kepada pendemo dan awak media.
Proses pembangunan itu sendiri belum selesai sampai dengan hari ini, dikarenakan adanya audit dari BPKP pada tahun 2012 yang merekomendasikan agar mengamandemen kontrak dengan PT. Moya Asia. “Rekomendasi audit BPKP tahun 2012 merekomendasikan agar kami mengamandemen kontrak dengan PT. Moya, akhirnya kami sendiri yang menghentikan pembangunan sampai adanya kontrak baru yang halal,” kata Dirut PDAM Tirta Bhagasasi.
“Soal transparansi, silahkan teman-teman mahasiswa untuk menyurati kami secara resmi, jalani dong prosedurnya. Kami tidak bisa sembarangan kasih data (surat kontrak) walau dengan alasan transparansi,” harap Usep Rahman Salim.
Mediasi sendiri berlangsung selama kurang lebih 30 menit, pendemo pun berjanji akan menyurati PDAM secepatnya terkait transparansi, “kami akan segera mengajukan surat permohonan terkait transparansi.” Ujar Alvian dengan sedikit kesal sambil keluar dari ruang rapat bersama rombongannya. (wok)