JAKARTA — Timnas U-19 B Indonesia tidak akan meniru gaya permainan Timnas U-19 asuhan Indra Sjafri. Timnas U-19 B ingin membentuk karakter permainan sendiri dengan mengusung gaya total football.
Pelatih Timnas U-19 B Rudy Keeltjes menilai, kemampuan para pemain yang kini memperkuat tim sangat memungkinkan untuk memeragakan sepak bola menyerang dengan formasi 4-3-3. Walaupun sama dengan formasi yang diterapkan Indra untuk Evan Dimas dan kawan-kawan, Rudy mengatakan akan ada yang berbeda dalam pola permainan.
“Walaupun harus passing ke belakang, itu hanya alternatif apabila menghadapi tim yang memeragakan compact defense untuk memancing para pemain lawan keluar,” kata Rudy seusai menggelar latihan di POR Sawangan, Depok, Selasa (26/8).
Pola ini sangat berbeda dengan yang diterapkan Rudy saat memimpin Timnas U-21 dalam ajang turnamen COTIF di Spanyol. Rudy kala itu memilih bermain bertahan dan mengandalkan serangan balik.
Mantan pelatih PSM Makassar tersebut mengakui hal itu. Rudy menjelaskan keputusan memeragakan permainan bertahan di Spanyol adalah hal yang paling tepat karena kurangnya stamina para pemain timnas U-21 yang didominasi pemain Sriwijaya U-21.
“Stamina mereka kurang. Makanya kebanyakan main bertahan,” ujar dia. Rudy menjelaskan para pemain Timnas U-19 B yang kebanyakan pernah mengikuti seleksi dan memperkuat Timnas U-19, memiliki stamina cukup prima. Selain itu, skill individu masing-masing pemain pun terbilang mumpuni.
Timnas U-19 B dibentuk PSSI dan Badan Tim Nasional untuk diterjunkan pada turnamen AFF Preparatory U-19 di Vietnam, 5-15 September 2014. Turnamen ini merupakan ajang persiapan bagi tim-tim Asia Tenggara yang lolos ke Piala Asia U-19 di Myanmar, Oktober mendatang. (ROL)