Tim Kuasa Hukum Laporkan IL ke Bareskrim Polri

KOTA BEKASI – Tim Kuasa Calon Wakil Walikota Bekasi Sholihin melaporkan salah satu wanita berinisial IL ke Bareskrim Polri terkait kasus pencemaran nama baik dan pemerasan

Laporan dengan nomor LP/B/411/XI/2024/SPKT/BARESKRIM POLRI tanggal 20 November 2024, menyebut bahwa saudara IL sudah melakukan pencemaran nama baik dan pemerasan.

“Tim Kuasa Hukum Sholihin dari Tim Advokasi Patriot Indonesia secara resmi telah melaporkan tindakan wanita yang berinisial IL ke Direktorat Tindak Pidana Umun Bareskrim Mabes Polri Tentang Peristiwa Perbuatan Tindak Pidana Pengancaman Jo Tindak Pidana Pemerasan,” ucap Iqbal Daud ketua Tim Kuasa Hukum, Kamis (21/11/24).

Iqbal Daut Hutapea menilai laporan tersebut bukan hanya serangan pribadi, melainkan juga upaya menciptakan opini publik negatif terhadap pasangan Heri Koswara – Sholihin.

“Kami melihat ini sebagai skenario busuk, kotor, dan keji yang sarat muatan politik. Tindakan ini jelas bertujuan merusak kehormatan dan nama baik Sholihin sebagai calon Wakil Wali Kota Bekasi,” ujar Iqbal dalam konferensi pers, Kamis (21/11/2024).

“Pilkada seharusnya menjadi ajang adu gagasan dan program, bukan sarana untuk menciptakan konflik dan kegaduhan dengan narasi kotor seperti ini. Kami meminta semua pihak, termasuk pendukung Paslon Ridho, untuk menahan diri dan tidak menyebarkan rekaman atau informasi yang belum teruji keasliannya,” tegas Iqbal.

Dia mengungkapkan, kasus ini mencerminkan dinamika politik Pilkada Bekasi yang semakin tidak sehat. Alih-alih fokus pada program dan visi pembangunan kota, kontestasi ini diwarnai serangan personal dan upaya menjatuhkan lawan secara tidak etis.

Tuduhan pelecehan seksual yang bersinggungan dengan kepentingan politik mengaburkan batas antara upaya mencari keadilan dan agenda politik terselubung.

“Pilkada seharusnya menjadi pesta demokrasi yang mendewasakan masyarakat, bukan arena untuk saling menjatuhkan. Masyarakat Kota Bekasi kini menghadapi tantangan besar untuk memilah informasi yang beredar dan memastikan bahwa pilihan mereka berdasarkan program yang konkret, bukan narasi negatif atau konflik antar kubu,” pungkasnya.(**)