Tim Cagar Budaya Balas Kritikan Ketua FBPD, "BPD kondisinya jauh dari ideal"

Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin saat mengukuhkan Tim Cagar Budaya, baru-baru ini.
Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin saat mengukuhkan Tim Cagar Budaya, baru-baru ini.

BERITABEKASI.CO.ID, CIKARANG – Kritikan Ketua FPBD Zuli Zulkifli terhadap Tim Cagar Budaya Kabupaten Bekasi membuat salah satu tim pelestari Benda Cagar Budaya (BCB) H Sunaryo Bun bersuara tegas.
Menurutnya, Zuli bicara terlalu pribadi. Sebab, proses pergerakan menyelamatkan BCB sudah berlangsung lama, diawali dari seminar, komunitas, Perda sampai dengan membentuk tim BCB tersebut.
“Seminar di Saung Kuring, pertemuan Budayawan se-Bekasi di Gedung Juang, Saung Ranggon dan lain-lain merupakan rangkaian lahirnya tim BCB. Terkait penilaian Ketua FBPD yang ditujukan untuk tim cagar budaya, saya justru melihat kritik Zuli itu terlalu personal dan insinuatif. Yang membuat saya aneh sekaligus heran, mengapa baru sekarang berkomentar,” kata H Sunaryo.
Lebih lanjut Sunaryo menegaskan bahwa kritik Zuli tidak proporsional saat ini. “Beri saya landasan legal kalau FBPD juga ngurusi BCB. Gak ada korelasi langsung,” paparnya.
Sunaryo berharap, Zuli justru bisa fokus merevitalisasi BPD se-Kabupaten Bekasi. Karena BPD saat ini kondisinya jauh dari ideal sesuai UU.
“Kami berharap publik tidak overestimated terhadap tim BCB. Bagaimanapun, semuanya sudah melalui mekanisme dan prosedur,” katanya.
Sementara itu, terkait keberadaan Muhtadi Muntaha di dalam personel tim cagar budaya, Sunaryo berpendapat, Muhtadi merupakan Ketua Pansus 37 di DPRD Kabupaten Bekasi.
“Yang justru melahirkan Perda BCB, sehingga memahami secara jiwa dan pemikiran dari Perda tersebut. Kemudian, kapasitas dan wibawa Muhtadi sebagai dewan diperhitungan legislatif, Muhtadi juga sosok yang enerjik, bersemangat dan muda,” tegasnya.