JATISAMPURNA – Tim ahli dari Kementerian Lingkungan Hidup, tim Pertamina dan DLH Kota Bekasi cek langsung kelokasi Semburan Lumpur akibat pengeboran sumur air tanah di kampung Kranggan, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi, Senin (7/9/2020). Selain itu, mereka juga mengambil sampel air gas untuk uji lab.
Lurah Jatirangga, Ahmad Apandi, yang juga ikut mendampingi tim ahli dari pemerintah tersebut, mengatakan pihak Pertamina melakukan uji sampleng di lokasi titik semburan lumpur yang berlokasi di RT002/ RW04 itu.
“Tadi pihak Pertamina meminta pihak yang hadir jangan mendekat saat memegang handphone, sebab pada radius dua meter dari titik semburan tersebut di indikasi tercium bau gas seperti bau gas metan, dengan kata lain berbahaya untuk di dekati,” ujarnya.
Kata Lurah, selain melakukan pengecekan langsung oleh tim Pertamina, dari tim Kementerian LH juga memeriksa perizinannya. “Iya, mereka (Kemen LH dan DLH kota Bekasi) juga mengambil sampel air gas untuk di uji lab, dan area titik semburan tersebut di tutupi oleh seng untuk menjaga jarak,” terangnya.
Lurah, melanjutkan bahwa untuk hasil uji labnya paling lama 14 hari kerja informasi yang di dapat dari kementerian LH.
Terkait air lumpur dari titik bekas pengeboran air tanah, untuk sementara sebelum air bercampur lumpur itu di aliri ke saluran masyarakat setempat di belakang segera dibuatkan bak penampungan sementara. “Sementara menurut tim ahli dari Pertamina area tersebut tak boleh di dekati terlebih menggunakan Hp, karna Ares tersebut sudah staril,” imbuhnya.(RON)