BEKASI SELATAN – Wakil walikota Bekasi, Tri Adhianto, akrab disapa Mas Tri (baca M3) yang saat pilkada beberapa waktu lalu memakai kendaraan PAN, saat ini berhasil menakhodai PDI Perjuangan dalam Konfercab PDI Perjuangan Kota Bekasi yang berlangsung, Minggu (14/7/2019). Meski para kader banteng sebagian menolak, namun M3 akan memuluskan langkahnya berkarir politik maju Pilkada 2023.
“Konfigurasi politik di Kota Bekasi langsung berubah, karena PDIP masuk gerbong pemerintahan. Pastinya PDI Perjuangan yang berhasil meraup 12 kursi DPRD pinleg 2019, akan menyokong dan mengawal program pemerintahan daerah hingga 2023,” jelas Pemerhati Kebijakan Publik Bekasi, Didit Susilo.
Menurutnya, sejak pra pilkada tahun lalu, M3 sudah ingin masuk kandang banteng. Namun, DPC PDI Perjuangan mengajukan calon tunggal Mochtar Mohamad (M2). DPP PDI Perjuangan menolak nama M2 hingga akhirnya merekomendasi Sumiyati- Lilik Haryoso sejam sebelum tutup pendaftaran pasangan calon. Entah kenapa akhirnya PDI Perjuangan tidak mengajukan pasangan calon dan mengalihkan dukungan ke Rahmat Effendi- Tri Adhianto.
“M3 harus terus mau mengkolaborasikan perpolitikan dan harus terus belajar banyak kepada Rahmat Effendi. Menunjukan kinerja pemerintahan yang harmonis dan saling melengkapi. Jangan ada friksi ‘ban serep’. Jabatan Ketua DPC justru memperkuat fortofolio politik. Nanti jangan tergiur godaan perpecahan di tengah jalan,” harapnya.
Didit menegaskan
Konfigurasi perpolitikan lokal jelang 2023 ditentukan perjalanan karir politik M3, karena Rahmat Effendi sudah tidak bisa mencalonkan kembali. Sedangkan perjalanan panjang selama 4 tahun itu, apapun bisa terjadi. Termasuk kekuatan pendukung Pilpres Prabowo yang memiliki basis kekuatan politik signifikan dan menang di Kota Bekasi dua kali helatan Pilpres.
“Terus terang kalau M3 kepingin besar ya harus banyak belajar dengan Walikota Rahmat Effendi. Ini fakta rielnya dan ujian perjalanan harmonisasi ke depan,” pungkasnya.(RON)