BERITABEKASI.CO.ID, BEKASI SELATAN – Pertumbuhan tempat hiburan malam, khususnya karaoke di Kota Bekasi saat ini bak jamur di musim hujan. Hal itu seiring dengan perkembangan kota yang berjuluk kota patriot ini, sebagai salah satu kota penyangga ibukota. Tempat hiburan seperti karaoke, kerap disinggahi pengunjung untuk menghabiskan waktu di malam hari.
Tapi sayangnya, di tengah hingar bingarnya pembangunan bisnis karaoke, tak diimbangi dengan kasadaran para pelaku usaha. Seperti diketahui, saat ini banyak berdiri tempat karaoke yang diduga tak berizin atau izinnya bermasalah.
Pertumbuhan tempat hiburan karaoke ini, menjadi keprihatinan Ketua Markas daerah Bekasi, Kesatuan Komando Pembela Merah Putih (KKPMP), Supeno Budiyanto.
Dirinya yang juga aktif di berbagai organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan menjelaskan, bahwa di pusat Kota Bekasi saja ada beberapa tempat karaoke yang juga menyediakan jasa wanita pemandu lagu (LC), dengan berbusana seksi dan terkesan mesum. Sebut saja Sugar Karaoke yang berlokasi di Apartemen Mutiara, Grand Orange Karaoke di Bekasi Cyber Park, Dobel S Karaoke dan Bekasi Seoul di Ruko Sentra Niaga Kalimalang serta Terminal Karaoke di Ruko Grand Mall.
“Apakah Pemkot Bekasi dengan sengaja melegalkan praktik mesum berkedok karaoke, dengan membiarkan tempat karaoke seperti itu beroperasi bebas di Kota Bekasi ini,” ujarnya kesal.
Ada yang berizin, tapi tak sesuai dengan realita. Contohnya, beberapa karaoke yang berlabelkan karaoke keluarga, tapi menyediakan minuman keras lokal maupun impor.
Supeno yang juga bekerja di salah satu perusahaan besar ini, juga menyoroti ketidaktegasan Satpol PP dalam penertiban tempat karaoke.
“Yang ajaib itu Satpol PP selaku penegak perda, namun seakan tutup mata. Banyak tempat mesum berkedok karaoke yang berdiri dan beroperasi tanpa izin resmi dan faktual. Apakah ini sesuai dengan visi misi Kota Bekasi maju, cerdas dan ihsan,” pungkasnya.
Bahkan banyak sekali oknum pejabat Pemkot Bekasi yang acapkali terlihat di beberapa tempat hiburan malam di Bekasi.
“Ini seakan-akan mereka melegitimasi keberadaan tempat tersebut,” tambah pria yang biasa disapa Uca ini.
(Wok)