BERITABEKASI.CO.ID, BEKASI SELATAN – Sekitar tiga puluh karyawan parkir PT Patriot Parking, yang bertugas di Bekasi Cyber Park (BCP) di Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat, menggelar aksi unjukrasa, Jumat 16 Mei 2014. Aksi itu dilakukan di pintu keluar kendaraan, mal tersebut.
Akibat aksi tersebut, kendaraan baik roda dua maupun roda empat, sempat terhambat, sehingga mengalami antrian yang cukup panjang. Dalam aksi itu mereka meminta adanya jaminan kesehatan kepada karyawan.
“Kami juga minta status kami diperjelas. Sejak awal kerja sampai sekarang, kami tidak tahu status kami apa. Manajemen tidak pernah meminta kami tanda tangan kontrak,” kata Ujang Rusmihadi, karyawan PT Patriot Parking Manajer Area BCP, Jumat 16 Mei 2014.
Ujang, juru bicara dari karyawan yang berunjukrasa menyatakan, PT Patriot Parking sangat tidak memperhatikan kesejahteraan karyawannya. Terbukti, uang lembur perjamnya hanya dibayar Rp4 ribu di hari normal dan Rp5 ribu di hari libur.
“Kebanyakan karyawan parkir disini baru bekerja selama 6 bulan. Kalau saya sudah 8 tahun. Saya saja gaji pokok masih Rp800 ribu. Dibawah UMR, dan ini melenceng dari ketentuan Disnaker,” katanya.
Selain itu, Ujang juga mempertanyakan tidak adanya Jamsostek dari perusahaan. Terlebih, saat sakit karyawan harus mengeluarkan uang dari kocek pribadinya. “Kami disuruh buat surat dokter kalau sakit. Tapi biaya berobat tetap pakai sendiri. Yang anehnya lagi, kalau sakit kami tetap dianggap tidak masuk kerja,” ujarnya.
Ujang beserta karyawan parkir berencana mengadukan permasalahan ini ke Dinas Tenaga Kerja Kota Bekasi. “Yang pasti kami mau berjuang dulu, tanpa ada kekerasan dan tindakan anarki. Dengan adanya masalah ini, kami anggap Patriot Parking tidak pantas mengelola parkir di BCP,” katanya.
Aksi unjukrasa yang tidak ada izin dari kepolisian, berlangsung kondusif. Aksi sempat dijaga sejumlah petugas kepolisian berseragam lengkap. Aksi berakhir, setelah perwakilan masa berdialog dengan manajemen PT Patriot Parking.
Menanggapi aksi tersebut, Manager Operasional PT Patriot Parking, Hari Rizaldi mengatakan, karyawan yang berunjukrasa, adalah mereka yang sudah dianggap mengundurkan diri. “Mereka tidak masuk berhari-hari tanpa alasan yang jelas. Sesuai aturan, kami anggap mereka mengundurkan diri,” katanya.
“Coba, bagaimana pusingnya saya ketika itu. Untung saja, saya ada petugas parkir cadangan,” tambahnya.
Hari sendiri menuduh, aksi karyawan parkir ini sudah disusupi oleh salah satu kelompok tertentu, dengan tujuan mengambil alih usaha parkir. “Tapi caranya ini, tidak halal,” katanya.
Meski begitu, Hari mengakui bila perusahaan belum membuatkan kartu Jamsostek kepada karyawan. “Ini sedang di proses Jamsosteknya. Tidak ada potongan gaji untuk Jamsostek, tapi itu potongan untuk kasbon karyawan,” katanya.
PT Patriot Parking sendiri menurutnya baru setahun ini mengelola parkir di BCP. Status karyawan semuanya masih kontrak. Hari berharap, jika ada masalah, karyawan bisa bedialog dengan manajemen yang berkantor di Grandmall Kranji, Bekasi Barat.
“Kalau ada masalah datang ke kami kita dialog. Kalau merasa gaji dibawah UMR mengadu dong ke Disnaker. Jangan bikin demo kayak gini, ga ada izin. Kan bikin operasional terganggu,” katanya.(Ewok)