Sosialisasi Penerapan New Normal, Wali Kota Bekasi Undang Pengelola Pasar dan Mall

BEKASI SELATAN – Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengundang para pengelola pasar dan juga pimpinan dari Mall yang ada di Kota Bekasi di Stadion Patriot Candrabhaga, Selasa (2/6/2020) pagi.

Sebanyak 18 pimpinan pengelola Mall dan para pengelola pasar di Kota Bekasi hadir dengan menggunakan masker dan penjagaan jarak di tiap duduknya dalam rapat pengarahan dari Wali Kota Bekasi terhadap penanganan era new normal pada Covid 19 di Kota Bekasi.

Rahmat Effendi menjelaskan bahwa perekonomian di Kota Bekasi butuh peningakatan. Menurutnya, dari data yang tertera dalam wabah Covid 19 ini bahwa tingkat kesembuhan semakin tinggi, angka kematian rendah karena pemusalaran meninggal di Kota Bekasi ada yang mendadak dan tidak ada berani mengurus maka dari itu masuk ke dalam kategori kematian berpenyakit khusus.

“Kemampuan kita dalam menghadapi ini, kita sudah siapkan alat untuk mengecek swab test berada di 2 titik yakni RSUD dr. Chasbullah Abdul Majid Kota Bekasi dan ada juga di Labkesda Dinas Kesehatan Kota Bekasi,” ujar Rahmat Effendi. Dia mengatakan, fase New Normal akan melibatkan para pelaku usaha usaha yang ada di Kota Bekasi.

“Jangan tambah lagi Putus Hubungan Kerja (PHK), yang dirumahkan jangan di PHK lagi,” pesan orang nomor satu di Kota Bekasi ini.

Dia menuturkan, jika kita tetap ikuti peraturan protokol kesehatan dengan ketat, gunakan masker yang paling terpenting. Karena Pemerintah Kota Bekasi telah membagikan masker di tiap tiap wilayahnya, kepentingan sekarang dalam pencegahannya adalah menggunakan masker.

“Pra Fase Normal yang akan diterapkan sampai 1 Juni 2020 merupakan tahap pertama perencanaan yang akan melakukan identifikasi terhadap indikator physical distancing dan sosial distancing pada masing masing sektor,” imbuhnya.

Lanjutnya, mengenai tahapan sosialisasinya pada pra fase normal untuk para pelaku usaha dan mall untuk melakukan menyiapkan alat termogan, hand sanitizer dan jika perlu penyediaan masker dan sarung tangannya untuk setiap pengunjung yang akan masuk.

“Lakukan sosialisasi aktif dan pasif kepada target sektor dan memberikan saluran komunikasi mengenai penerapan new normal, jika tidak ada yang memakai masker, tidak diijinkan masuk,” tegasnya.

Pada tanggal 1 Juni ini kita sudah memasuki Fase I – (Preparasi) 1 Juni 2020 sampai 7 Juni 2020 untuk membangun ketaatan protokol kesehetan yang menjadi output kesadaran masyarakat dalam menyikapi ketegasan protokol kesehatan. Berikut juga untuk tahapan monitoring dan evaluasi untuk melakukan pengujian efektivitas diantara faktor indikator yang disebutkan pada tahapan pre fase normal.

Pada Fase II – (Recovery) 8 Juni 2020 sampai 14 Juni 2020 untuk membangun kepercayaan masyarakat dengan melakukan penguatan jaringan pengamanan sosial untuk meredakan konflik sosial dan ekonomi san juga membangun aktivitas perekonomian.

Fase III – (Perubahan Struktur) 15 Juni 2020 sampai 30 Juni 2020 untuk melakukan perubahan struktur sosial dan ekonomi dengan mempertajam normalitas sektor di bidang kesehatan, dunia usaha dan jasa, perdagangan, pendidikan, pariwisata, dan transportasi dengan penerapan sistem aktivitas baru dengan tetap menggunakan protokol kesehatan yang ketat.

Untuk fase fase tersebut akan di terapkan bagi para pengusaha pasar ataupun pengelola mall, yang kita lakukan secara bertahap, semisalnya untuk pembukaan makanan santap saji yang awalnya hanya sistem take away, mulai di lakukan sistem makan ditempat akan tetapi hanya 50 persen dari perharinya, dengan bangku dan meja benar benar di terapkan jaraknya.(RON)