BEKASI TIMUR – Anggota DPRD Kota Bekasi dari PDI Perjuangan Nicodemus Godjang menyayangkan sikap pemerintah Kota Bekasi dalam merespon kebutuhan fasilitas sekolah pasca viral di media sosial maupun media massa.
Nico juga mengecam lambatnya penanganan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi dalam merespon pengajuan meubelair SDN Pekayon Jaya III, Bekasi Selatan. Pasalnya, ratusan murid SDN Pekayon Jaya III selama 2 tahun belajar secara lesehan (ngedeprok) di dalam kelas, lantaran tidak tersedianya meja dan kursi.
“Jelas Dinas Pendidikan dari atas sampai bawah itu enggak beres. Maka harus dievaluasi, karena dari pihak sekolah setiap bulan sudah mengevaluasi dan mereka sudah mengadu (Ke Disdik). Setiap bulan mereka curhat, dan ini sudah 24 bulan lho, setelah diviralkan baru mereka direspon, ini menjadi bukti,” ujarnya saat ditemui awak media di kantor DPRD Kota Bekasi, Selasa (17/09/2019).
Selain itu, Politisi PDI Perjuangan ini juga menyoroti lemahnya koordinasi antar SKPD di Pemkot Bekasi. Menurutnya, seharusnya ada koordinasi antar SKPD terkait pembangunan fisik dan pengadaan barangnya.
“Apapun itu, mau Rumah Sakit atau Sekolah harus bersamaan perencanaan penganggaran pembangunan fisik dan pengadaan barangnya. Ketika gedung jadi, pengadaan barangnya tinggal dibelanjakan,” cetusnya.
Karena itu Nico meminta pemerintah untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja Dinas Pendidikan Kota Bekasi beserta jajaran. Wali Kota Bekasi harus bisa mengevaluasi anak buahya.
“Ada kesalahan apa?, struktur kan sudah ada, dari Kepala Dinas (Kadis), UPTD-nya,ada pengawasnya, Kepala Sekolahnya, ada Kasinya, Kabidnya, masak bisa miss komunikasi selama 2 tahun?,” tandasnya.(RON)