BERITABEKASI.CO,ID, BANTARGEBANG – Pemberlakuan pembelian tiket secara online dinilai tidak efektif dan cendurung lebih menyulitkan para pengguna jasa kereta api.
Ini terlihat dari banyaknya keluhan dari para pengguna jasa kereta api yang tidak mendapat tiket setelah mengantri cukup lama, seperti yang terjadi disebuah Alfamart tepatnya didepan Pasar Bantargebang Kota Bekasi, pada pukul 00.31 WIB, Minggu (4/5/2014) dinihari.
Hal lain yang menjadi keluhan, tidak tercantumnya sepesifikasi baik itu nama penumpang maupun arah tujuan mereka. Pasalnya, setiap penumpang yang hendak membeli tiket secara online hanya bisa menggigit jari, dikarenakan tulisan yang tertera di monitor Alfamart tersebut sudah habis terjual.
“Dimonitor tertulis sudah habis terjual, tanpa ada pemberitahuan kemana jurusannya siapa pembelinya,” kata Arif pelanggan jasa kereta api, yang bingung melihat sistem penjualan tiket KA online.
Menurutnya, ada dugaan oknum calo yang bermain pembelian tiket online tersebut. Karena mestinya setiap nama pembeli beserta jurusannya, harus tercantum dengan jelas.
“Misalnya, ada penumpang membeli tiket online, harusnya tertera agar lebih jelas. Jadi kita bisa tahu kalau tiket habis di jual,” ujarnya.
Animo masyarakat, kata dia, di tahun ini menggunakan jasa kereta api cukup tinggi. Namun, sangat di sayangkan kurangnya sosialisasi dari pihak PT KAI terhadap masyarakat, membuat pembelian tiket secara online menjadi kurang maksimal.
“Seharusnya PT KAI bisa bersosialisasi langsung setiap dilokasi penjualan tiket online di Bekasi, agar penerapannya dapat di mengerti dan dapat berjalan dengan baik,” pungkasnya.
(Bwk)