BEKASI SELATAN – Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Kesehatan berupaya mengantisipasi menyebarnya wabah Demam Berdarah Dengue, disebabkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
Untuk antisipasi tersebut, Dinkes meminta kepada seluruh Puskesmas di Kota Bekasi untuk melakukan giat pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan membuat ovitrat yaitu Gerakan Seribu Ovitrat (Geselat).
Salah satunya antisipasi DBD di lakukan oleh Puskesmas Pekayon Jaya. Kepala Puskesmas Pekayon Jaya, dr. Agung Insani Firdaus mengaku telah menurunkan kader jumantik untuk memantau titik-titik lokasi berpotensi menjadi tempat bersarangnya nyamuk.
Selain itu, pihak Puskemas juga melakukan sosialisasi dan pengajaran pembuatan Ovitrap yang berguna untuk menangkap nyamuk kepada masyarakat.
Menurutnya, dengan membuat Ovitrap dirumah diharapkan bisa menurunkan kejadian demam berdarah di wilayah Pekayon Jaya.
“Pembuatan ovitrap, gerakan PSN, dan satu rumah satu jumantik diharapkan bisa menekan angka kejadian demam berdarah, mengingat tahun ini masuk siklus tinggi demam berdarah, mengingat curah hujan tinggi,” kata Agung, saat dihubungi, rabu (30/1/2019).
Disebutkan, di Kelurahan Pekayon Jaya sendiri terdapat enam orang warga yang terdeteksi terjangkit penyakit DBD selama bulan Januari 2019, kini enam orang terserbut sudah mendapatkan perawaratan di Rumah Sakit pemerintah maupun Swasta.
“Selama Januari ini, ada Enam orang warga Pekayon Jaya sudah terkena DBD, semua sudah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit,” ujarnya.
Agung juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan fogging untuk pemberatasan nyamuk. Karena, kata ia fogging bukan tindakan pencegahan dan tidak efektif memberantas nyamuk DBD. Malahan fogging sendiri memiliki efek samping utk kesehatan,selain biaya yang lumayan mahal.
“Justru ujung tombak dari memberantas nyamuk demam berdarah itu adalah gerakan PSN pemberantasan sarang nyamuk,gerakan satu rumah satu jumantik..artinya tiap rumah memiliki kesadaran untuk menjaga dirumahnya sendiri2 dari nyamuk DBD dengan cara 3M ( mengubur,menutup,menguras) air ditempat bersarangnya nyamuk aedes aegepty,” pungkasnya. (RON)