CIKARANG – Sebuah gedung produksi milik PT Sarana Prima Nusantara Abadi yang terletak di Kp. Cikedokan RT 05 RW 12 desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat terbakar pada Senin (15/6/2020) siang. Menurut saksi mata api mulai terlihat jam 13:30 Wib, banyaknya bahan kimia yang mudah terbakar membuat api cepat memyebar dan menimbulkan ledakan.
Peristiwa kebakaran yang terjadi disaat jam kerja berlangsung membuat para karyawan yang berada di area pabrik harus dievakuasi oleh petugas keamanan perusahaan untuk keluar area pabrik.
Dalam keterangannya Mulyadi Kepala desa Sukadanau mengatakan, penyebab kebakaran belum bisa dipastikan dan masih dalam penyelidikan petugas kepolisian, bahan baku printing yang tersimpan didalam gedung membuat api cepat membesar dan langsung menghanguskan satu gedung produksi.
“Solpen yang menjadi bahan baku tersimpan di pojok gedung membuat api cepat membesar, saya juga belum mengetahui penyebab terjadinya percikan api awalnya” jelas Mulyadi.
Salimi Danton Damkar Cikarang Barat menyatakan, guna memadamkan api,pihaknya mengerahkan 9 unit mobil Damkar dengan kapasitas 3000 – 8000 liter, dan dirinya membenarkan bahwa sempat terjadi ledakan akibat dari bahan kimia yang tersimpan di gedung tersebut.
“Kami kerahkan 9 unit mobil dengan kapasitas 3000 sampai 8000, kesulitan kami mencari sumber air. Ya memang tadi sempat terjdi ledakan karna didalam banyak tersimpan bahan kimia, karna panas akhirnya bahan tersebut meledak” terangnya.
Penyebab awal dari peristiwa kebakaran tersebut,, AKP Akta Wijaya Kapolsek Cikarang barat menyatakan hal tersebut masih dalam penyelidikan unsur pidananya. Dugaan sementara penyebab percikan api dari konsleting listrik dan menyambar bahan kimia yang mudah terbakar.
“Tindak lanjutnya akan kami selidiki lebih pasti secara investigasi lebih lanjut, ada atau tidaknya tindak pidananya akan kami tindak lanjuti, sejauh ini dari keterangan percikan api yang ditimbulkan dari persispatik dan juga karna adanya bahan yang mudah terbakar sehingga pada saat akan dilakukan pemadaman dengan alat pemadam ringan mengalami kesulitan hingga cepat menyebar” terang AKP Akta Wijaya.(*)