BERITABEKASI.CO.ID, CABANGBUNGIN – Aksi unjuk rasa yang kesekian kali kembali dilakukan warga tiga kampung (Kampung Bale Kambang, Kampung Kepu dan Kampung Kukun ) di Desa Jaya Mukti, Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi ke lokasi PT Pertamina PDM F 12, yang berlokasi tidak jauh dari pemukiman warga. Dalam aksinya kali ini warga mengecam perusahaan Pertamina tersebut yang tidak sama sekali memperdakan dan memperhatikan masyarakat setempat.
Salah satu pengunjuk rasa, Budiman yunus yang datang bersama ratusan warga tiga kampung tersebeut langsung melakukan orasi dan menyampaikan rasa kecewanya kepada pihak Pertamina. “Kami sudah sangat resah dengan keberadaan perusahaan Pertamina, yang selama ini tidak pernah memperhatikan warga sekitar tersebut, kami punya hak sebagai warga setempat,dengan keberadaan perusahaan di tempat kami,” tutur Budiman yunus dengan nada kecewa.
“Selama berdirinya perusahaan Pertamina dari tahun 2007 sampai sekarang, sama sekali warga tidak pernah diberdayakan dari segi pekerjaan, kesehatan maupun lainnya, jelas kami merasa kecewa, terlebih pihak Pertamina selalu berjanji untuk menampung aspirasi kami. Kami memang warga kampung tapi kami tidak bodoh, jangan kekayaan bumi kami di ambil tapi masyarakat sekitar tidak di perhatikan,” beber Budiman yunus.
Setelah melakukan aksi dengan mengepung dan menutup pintu masuk perusahaan Pertamina, akhirnya beberapa perwakilan warga di ajak berdialog dengan pihak Pertamina, yang akan menampung permintaan masyarakat dengan melaporkan ke Pertamina pusat. “Semua tuntutan masyatakat tiga kampung yang hari ini berunjuk rasa akan kami tampung, dan kita akan laporkan dengan pihak Pertamina pusat,” tutur Faisal rasid perwakilan dari pihak Pertamina.
“Dalam pertemuan ini kami belum dapat memberikan jawaban,tapi kami berjanji secepatnya akan memberikan jawaban yang di tuntut masyarakat sekitar,” tambah Faisal.
Setelah diadakan dialog antara warga dan pihak pertamina, warga mengancam akan melakukan aksi yang lebih besar lagi apabila dalam aksinya tidak mendapat tanggapan dari pihak Pertamina. (TB/Bo5)