KOTA BEKASI – Kepala Bagian Pertanahan Pemkot Bekasi, Sudarsono menjelaskan, pembebasan tanah di Kota Bekasi terkait pembangunan double-double track (DDT) rel kereta api Jakarta-Cikarang, hingga saat ini mandek. Mestinya, pembayaran tanah oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) sudah dilakukan Agustus ini. Namun, sampai saat ini baru tahap musyawarah.
Di Kota Bekasi, ia mengatakan, daerah yang terkena lahan DDT terdapat di tiga wilayah kelurahan Kecamatan Bekasi Timur. Luasnya sekitar 25.926 meter persegi, terdiri atas 207 bidang. Tiga kelurahan yang terkena proyek ini, yakni Kelurahan Bekasi Jaya, Kelurahan Duren Jaya, dan Kelurahan Aren Jaya.
Jenis lokasi yang dibebaskan terdiri atas tiga kategori. Kategori satu menyangkut jalan lingkungan, kategori dua perumahan, dan kategori ketiga persawahan. Di Kelurahan Aren Jaya, untuk kategori zona jalan lingkungan, warga meminta Rp.8 juta per-meter, sedangkan pemerintah melalui P2T hanya menawarkan Rp 1.250.000 per meter.
Sementara itu, harga yang ditawarkan untuk kategori tanah darat Rp 4.500.000 dan sawah Rp 1.100.000 per meter. Harga pembebasan lahan ini masih di luar bangunan. Warga meminta bangunan agar dibayar Rp 4.500.000 per meter. Jadi, Sudarsono mengungkapkan, jika dalam waktu 30 hari musyawarah tidak ada titik temu, pihaknya akan menyampaikan kepada pihak PT KAI.
Belum ada kesepakatan harga tanah antara pemilik tanah dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, selaku Panitia Pembebasan Tanah (P2T) yang ditugaskan melakukan negosiasi. Saat ini masih dilakukan tahap musyawarah antara pemilik dengan P2T Pemkot Bekasi dan belum ada kesepakatan. Permintaan warga, harga tanahnya jauh lebih mahal dibanding kesanggupan pemerintah untuk membebaskan.
“Dalam menentukan harga ini dilakukan bersama tim appraisal. Sebuah tim independen dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan Kementerian Keuangan. Jadi, P2T Bekasi hanya mendata dan bernegosiasi mengenai harga sesuai patokan tim appraisal,” ucapnya.
Untuk diketahui, proyek DDT Manggarai-Cikarang sepanjang 32 kilometer. Untuk tahap pertama, pembangunan dilakukan dari Manggarai menuju Bekasi sekitar 15 kilometer. Pembangunan ini ditargetkan selesai pada 2016, dan mulai dapat dioperasikan pada 2017. Selanjutnya akan dilakukan pembangunan tahap kedua, yakni Bekasi-Cikarang sepanjang 17 kilometer.