BERITABEKASI.CO.ID, BEKASI TIMUR – Masih berkaitan dengan pembahasan perjanjian kerjasama masalah sampah antara Pemkot Bekasi dengan Pemprov DKI Jakarta, Ketua Komisi A DPRD Kota Bekasi, Haeri Parani dalam rapat yang digelar di ruang aspirasi DPRD Kota Bekasi mengatakan, permasalahan sampah ini sebenarnya sudah dikeluhkan masyarakat sejak tahun 2011 silam.
Menurutnya, lantaran sudah sangat mengganggu kenyamanan warga, Walikota Bekasi sampai rela turun tangan sebanyak dua kali, melakukan aksi turun ke jalan dan memberhentikan truk pengangkut sampah milik Pemprov DKI yang beroperasi di siang hari.
“Makanya kami menilai sangat perlu untuk memanggil Plt Gubernur DKI Jakarta, guna membahas perjanjian kerjasama dengan Pemkot Bekasi,” kata Haeri dalam rapat yang dipimpinnya, Rabu (25/06/2014).
Selain melanggar waktu perlintasan, kata dia, banyak pula dari armada pengangkut sampah Pemprov DKI yang sudah mengalami kerusakan di bagian baknya. Hal itu menyebabkan air yang berasal dari tumpukan sampah mengalir ke jalan raya, yang membuat sekelilingnya jadi berbau busuk menyengat. Akibatnya, warga menjadi sangat terganggu kenyamanannya, karena harus menghirup bau busuk yang sangat menusuk hidung.
“Banyak truk sampah yang baknya sudah pada bocor, sehingga air berlendir dari sampah itu mengalir ke jalan raya, dan baunya sampai kemana-mana,” pungkasnya.
Sebelumnya dalam rapat tersebut, pihak Pemprov DKI hanya diwakili Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Saptastri Ediningtyas. Sementara Ahok yang seharusnya dijadwalkan hadir, ternyata menolak untuk datang, setelah sebelumnya mengeluarkan celotehan yang sempat membuat DPRD Kota Bekasi geram. [bam]