RAWALUMBU – Buah anggur, salah satu buah-buahan yang banyak peminat masyarakat. Budidaya pembibitan anggur menjadi salah satu peluang usaha yang menjanjikan dan bisa dilakukan dilahan yang terbatas.
Salah satunya, Andrew Ramanda, menggeluti usaha pembibitan anggur di Jalan Bambu Kuning V No 92, Kelurahan Sepanjang Jaya, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi. Usaha perkebunan miliknya diberi nama ‘Toekang Anggoer’ memakai lahan sekitar 8×10 dilahan dekat rumahnya.
kepada beritabekasi.co.id, Andrew Ramanda (37) menceritakan sebelum menggeluti usaha pembibitan anggur, awalnya cuma hobi tananam hidroponik sekitar tiga tahun lalu. Setelah itu mencoba tanaman berbuah yaitu pohon tin, namun sebelum tenar harganya sudah mulai turun.
Usaha tanaman Tin dirasa tidak maksimal, akhirnya ada teman menawarkan coba menanam pohon anggur import, karena harganya stabil.
“Awalnya saya kurang yakin, memang anggur bisa berbuah, terus jualnya kemana, pokonya masih bingung dah. Tetapi akhirnya saya coba beli bibit dua pohon anggur, kemudian saya tanam, ternyata enam bulan kemudian berhasil berbuah. Bibit pertama saya beli itu jenis anggur import jenis Jupiter,” ujar Andrew ketika ditemui di lokasi perkebunannya, Rabu (17/3/2021).
Dari keberhasilan itu, Andrew mulai memperdalam ilmu belajar dari media sosial dengan bergabung pada komunitas pecinta tanaman anggur. Berangkat dari hasil belajar secara otodidak, ayah tiga anak ini berniat fokus usaha pembibitan pohon anggur mulai awal tahun 2020.
“Saya fokus usaha pembibitan pohon sejak awal tahun 2020. Lalu saya coba jual, alhamdulillah responnya bagus, sampai sekarang masih berjalan dan saya kembangkan terus,” ulasnya.
Di lokasi perkebunannya dengan luas 8×10, ada 20 jenis tananam anggur yang dibibitkan secara stek maupun tanam batang. Kebanyakan bibit anggur import yang dikembang anggur berbuah seperti Akademik, Juliter Trans, Ninel, dan nijima.
“Kita jual bibit anggur bervariasi berdasarkan jenis dan ukuran. Kita patok mulai dari harga Rp.100 ribu per bibit hingga Rp.1,8 juta untuk pohon anggur ukuran hampir 2 meter dan sudah siap berbuah,” jelasnya.
Untuk penjualan, Andrew menuturkan bahwa bibit anggur dipasarkan secara online maupun offline. Kebanyakan pelanggan berasal dari wilayah Jabodetabek, akan tetapi ada juga pelanggan dari luar pulau Jawa yakni Pulau Sumatera dan Kalimantan membeli bibit anggur secara online.
“Yang cukup besar pembeli dari wilayah Jabodetabek, karena mereka bisa datang sendiri untuk melihat dan memilih bibit anggur jenis mana akan dibeli. Kalau luar pulau paling saya pernah kirim bibit anggur ke pulau Kalimantan dan Sumatera,” jelasnya.
Dari hasil budidaya pembibitan anggur, Andre bisa meraup pendapatan puluhan juta dalam sebulan saja. Menurutnya, peluang usaha pembibitan anggur sangat menjanjikan.
“Rata-rata pendapatan penjualan bibit anggur sebulan bisa berkisar Rp10 juta sampai Rp20 juta. Tetapi kalau lagi rame banget, pendapatan bisa tembus Rp30 juta perbulan,” pungkasnya.(RON)