BEKASI SELATAN – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online tahun ajaran 2018-2019 tingkat SMP mulai dibuka 3-5 juli 2018.
Menurut pengamat pendidikan, Tengku Imam Kobul Moh Yahya S menilai permasalahan PPDB Online 2018 tingkat SMP paling pokoknya kurangnya sosialiasi, sehingga masyarakat mendaftar itu harus pergi ke sekolah padahal itu online.
“Karena kurang sosialisasi, jadi saat ini, hari pertama dan kedua pendaftaraan PPDB Online masyarakat masih antri ke sekolah,” kata Imam rabu 4 Juli 2018.
Pria akrab disapa Bang Imam menjelaskan, sebenarnya kan ada pra pendaftaran, jadi banyak masyarakat yang langsung mendaftar ke sekolah sementara tidak punya PIN, sedangkan PIN itu didapat saat pra pendaftaran, terutama yang pindah Rayon.
“Sehingga itu bermasalah sekarang, sementara pra pendaftaran sudah di tutup. Pra pendaftaran itu dilakukan tanggal 25, 26, 27, 29 dan 30 Juni lalu, saat ini sudah masuk masa pendaftaran,” ujarnya.
Karena kurangnya sosialisasi, sehingg saat ini masyarakat berbondong- bondong datang ke sekolah untuk mendaftar PPDB online.
“Padahal namanya online 100 persen, ngapain juga harus ke sekolah, tinggal buka laptop, buka hp dirumah kan bisa,” katanya.
Direktur Sosial dan Pendidikan LSM Sapulidi ini mengatakan, waktu PPDB Online bermasalah tahun lalu, Wali Kota Bekasi pernah mengatakan akan di sosialisasikan Juknis PPDB dibuat 6 bulan sebelum pelaksanaan PPDB tetapi nyatanya tidak terjadi, ternyata sosialisasi hanya dilakukan sekali pada bulan puasa kemarin.
“Jadi mereka (Disdik) belum melaksanakan ketentuan yang ada. Kalau sudah di sosialisasikan dan mengerti dari awal, masyarakat juga jadi tidak gagu, saat ini kan masyarakat kaku karena tidak mendapat informasi,” tandasnya. (RON)