BEKASI – Gempa berkekuatan 7,4 Skala Richter mengguncang Sulawesi Tengah tepat pukul 18.02 WITA pada tanggal 28 September 2018. Episentrum gempa tersebut berada dekat dengan kota Donggala, Sulawesi Tengah. Peringatan tsunami dikeluarkan, bersamaan dengan bumi yang terus berguncang warga berhamburan keluar rumah, banyak pula yang akhirnya menaiki dataran yang lebih tinggi, berlari ke atas gedung dan berupaya untuk menyelamatkan nyawa dengan segala cara.
Bumi Palu, Donggala dan Sigi luluh lantak diguncang gempa yang terus berulang hinggal 58 kali susulan hingga petang kala itu. Tsunami mengerikan pun menerjang dan meluluhlantahkan bibir pantai.
Satu bulan setelah kejadian, kondisi Palu dan sekitarnya belum pulih betul. Berbagai organisasi kemanusiaan dan lembaga zakat tak kenal henti membantu Palu. Salah satunya adalah Pondok Sedekah Indonesia. Lembaga amal yang berkantor pusat di Kota Bekasi ini terus setia menemani, membantu dan mendistribusikan logistik untuk para korban gempa bumi dan tsunami di bumi Sulawesi Tengah.
Disaster Management Program Pondok Sedekah Indonesia, Anton Budi Purnomo menyebutkan data korban gempa. “data yang kami terima dari pihak berwenang, 2.095 jiwa meninggal dunia, 173.552 orang mengungsi ke lokasi yang lebih aman, serta terdapat Korban luka 4.438 jiwa luka-luka,” ujar Anton dalam siaran pers, Selasa (6/11/2018).
Data tersebut di atas masih belum termasuk korban yang hilang ditelan ganasnya likuifaksi yang memporak-porandakan 1.700 rumah, sebagian rusak dan sebagian lainnya hilang ditelan bumi.
“Banyak para orang tua yang mencari anak-anaknya yang hilang, banyak pula yang akhirnya menjadi yatim kala itu juga, sedih!” imbuhnya.
Anton bercerita, dengan kondisi Palu seperti itu, Pondok Sedekah Indonesia terus bergerak bersama seluruh elemen untuk bekerja keras mendukung aksi kemanusiaan yang telah digagas untuk bisa meringankan, menolong dan menyelamatkan saudara kita yang berada dalam kesulitan pasca gempa selama lebih dari satu bulan ini di Sulawesi Tengah.
“Aksi-aksi nyata di Sulawesi Tengah telah kami lakukan mulai masa tanggap darurat hingga masa recovery saat ini. Banyak program telah dilakukan, mulai dari evakuasi, distribusi bantuan logistik, trauma healing hingga aksi kesehatan dan berbagai agenda kemanusiaan lainnya. Namun aksi tersebut masih dirasa belum maksimal, masih banyak desa yang harus dituju dan disambangi untuk disalurkan bantuan nantinya,” ungkapnya.
Selasa (6/11/2018) pagi ini, Pondok Sedekah Indonesia mengirimkan bantuan sebanyak 15 ton logistik yang diangkut dengan 3 truk. Bantuan logistik yang dikumpulkan dari masyarakat Jabodetabek ini akan dikirimkan via jalur laut melalui Pelabuhan Tanjung Priok.
“Alhamdulillah bantuan sejumlah 15 ton untuk membantu saudara kita disana diberangkatkan, semoga menjadi keberkahan untuk semua. Tetap bergerak, bantu mereka untuk menata hidup kembali, papah mereka untuk bangkit dan memulai mimpinya dengan lebih baik lagi dan bangun untuk mampu melawan trauma yang menghantui saudara kita di sana,” pungkasnya.(RON)