BERITABEKASI.CO.ID, KOTA BEKASI – Polresta Bekasi Kota, dalam kurun waktu tiga minggu terakhir, mengamankan 13 pelaku pencurian kendaraan roda dua. Para pelaku, selama ini, selain beraksi di Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mereka juga beraksi di Jakarta Timur. Mereka tidak segan-segan melukai korbannya bila aksinya kepergok.
Dari tangan para tersangka, polisi mengamankan 40 kendaraan roda dua hasil kejahatan, 7 kunci leter T, 2 lembar STNK, sebilah samurai arit dan satu kunci kontak. “Para tersangka merupakan hasil tangkapan dari berbagai Polsek. Diantaranya Polsek Bekasi Utara, Medansatria, Bekasi Kota, Bekasi Selatan dan Polsek Pondok Gede,” ujar Kapolresta Bekasi Kota, Kombes Rudi Setiawan kepada awak media, Rabu (01/10/2014).
Rudi mengungkapkan, dari 13 tersangka, dua diantaranya yakni Muhamad Sofyan dan Jaenal bahkan sudah 80 kali melakukan aksi pencurian kendaraan roda dua. Ada juga Achmad Fadholi, remaja 18 tahun yang sudah menjadi pencuri motor sejak umur 15 tahun. “Mereka ditangkap berdasarkan hasil pengembangan dari jajaran Polsek. Kita juga masih kejar tersangka lainnya yang masih buron,” kata Rudi.
“Kita akan terus berantas kasus ini. Kalau ada tersangka yang melawan, akan kita tindak tegas,” tambahnya.
Para tersangka biasanya beraksi di tempat perbelanjaan dan kawasan pemukiman yang sepi. Rudi meminta, agar pemilik kendaraan bisa waspada, dengan memasang kunci ganda bila memarkirkan kendaraannya. “Kalau mau parkir di tempat belanja, parkir di tempat resmi. Atau di tempat-tempat yang penerangannya cukup,” katanya.
Sementara, bagi pemilik kendaraan yang menjadi korban pencurian diminta untuk datang ke Mapolresta Bekasi Kota. “Silahkan lihat ada kendaraannya enggak. Tunjukkan bukti-bukti kepemilikan yang sah. Ngambilnya, tidak dipungut biaya,” tambah Rudi.
Salah seorang tersangka, Achmad Fadholi (18) warga Rawasilem Bekasi Utara, Kota Bekasi, mengaku sudah puluhan kali mencuri sepeda motor. Remaja putus sekolah ini bekerja sebagai pencuri, karena diajak teman. “Saya enggak ada kerjaan lain. Saya udah nyolong dari umur 15 tahun. Setiap satu motor, saya dapet Rp1,5 juta,” kata remaja yang sempat menempuh pendidikan di sebuah pondok pesantren di Bekasi Utara ini.
“Saya ketangkep warga pas nyolong di daerah Ceger, Seroja, Bekasi Utara. Saya kapok, keluar penjara mau cari pekerjaan yang halal saja,” imbuhnya.