Pertemuan Komite Dengan Kepsek SDN Jatiluhur II Berakhir Deadlock

JATIASIH – Kisruh antara Komite Sekolah dan Kepala Sekolah SDN Jatiluhur II masih terus bergulir. Kedua belah pihak masih belum titik temu terkait permasalahan soal kebijakan Kepsek yang tidak melibatkan Komite Sekolah.

Rabu (08/11/2023), pihak sekolah menggelar pertemuan dengan Komite Sekolah dan orang tua murid. Dalam mediasi yang dihadiri Anggota DPRD asal PKS Latu Har Hari dan Disdik Kota Bekasi, kedua belah pihak tidak menemui kata sepakat alias deadlock.

Selain itu, Ketua Komite sekolah Okky Purwowati bersikukuh dengan pendiriannya mendesak agar kepsek SDN Jatiluhur II diganti.

“Tuntutan finalnya adalah Dinas Pendidikan segera mungkin menggantikan kepala sekolah. Poin utamanya adalah pihak sekolah dalam hal ini kepsek melakukan kebijakannya berkaitan dengan para murid secara sepihak tanpa melibatkan komite atau orangtua murid,” kata ketua Komite SDN Jatiluhur II, Okky Purwowati.

“Pungutan – pungutan yang di ajukan pihak sekolah ke para murid seperti pungutan dana sosial tiap minggunya sudah berjalan tidak melalui rapat dengan komite. Mirisnya, peringatan yang mengganggu psikologis anak murid karna penyampaian jika tidak masuk 3 kali akan akan dapat SP, dan penyampaian peringatan tersebut langsung ke para murid, kenapa seperti itu bukan ke orangtua murid saja agar murid tenang tidak merasa tertekan,” sambungnya.

Selain beberapa keluhan Komite atas kebijakan sekolah yang di nilai atau ada hubungannya dengan pembelajaran terhadap para murid tersebut. Komite juga menilai kebijakan atas pungutan kepada para murid atau di bebankan kepada komite diluar pendidikan siswa yang di lakukan pihak sekolah, komite merasa pihak sekolah telah melanggar Permendikbud No 75 Tahun 2016.

“Bahwa salah satu nya menyebutkan Kewenangan dan Tugas Komite adalah Memberikan pertimbangan kepada sekolah dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan terkait Kebijakan dan program sekolah. Perlu di garis bawahi, bahwa sebelum pelaksanaan kebijakan sekolah tersebut harus di sepakati bersama dalam musyawarah mufakat dengan Komite,” tukasnya.

Kepala SDN Jatiluhur II, Ina Martini, saat dikonfirmasi wartawan usai pertemuan dengan puluhan orang tua murid tidak bisa berbicara banyak. Menurut dia, persoalan ini masih akan dibahas dalam pertemuan selanjutnya.

“Masih nunggu ya, selebihnya saya tak bisa menjawab, nanti nunggu pertemuan selanjutnya,” kata Ina Martini.(RON)