BEKASI TIMUR – Perolehan suara Partai Persatuan Pembangunan(PPP) jeblok di Kota Bekasi. Akibatnya, perolehan kursi partai berlambang Ka’bah di DPRD Kota Bekasi pada Pemilu 2019 mengalami penurunan yakni hanya mendapat dua kursi dari sebelumnya pada Pemilu 2014 mendapat 4 kursi.
Informasi yang didapat, PPP hanya
meloloskan Ketua DPC PPP, Sholihin dan Bambang Supriadi. Bambang Supriadi maju dari dapil Bekasi Barat dan Medan Satria. Sedangkan, Ketua DPC PPP Sholihin yang maju di dapil Rawalumbu, Bantargebang dan Mustikajaya.
Sedangkan, Sanwani dan Lili Anggraeni yang notabene nya caleg petahana tidak lolos menduduki kursi gedung yang berlokasi di Kalimalang. Kedua kalah bersaing dengan Caleg lain di Dapilnya masing-masing.
Ketua DPC PPP Kota Bekasi, Solihin, mengakui partainya kehilangan dua kursi pada pemilihan legislatif 2019 kali ini, jika dibandingkan dengan Pemilu 2014 lalu yang mencapai empat kursi pada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi.
“Pemilu kali ini harus dievaluasi karena memiliki beban kerja yang berat. Selain itu, ini juga dampak PPP yang di fitnah sebagai partai Penista Agama,” ungkapnya kepada wartawan, Kamis (9/5/2019).
Menurut Solihin, faktor tersebut yang sebabkan partainya alami penurunan suara. Ironisnya, fitnah ini dialamatkan dari lawan politiknya yang sesama partai Islam. Padahal selama ini, PPP telah berbuat banyak untuk kemaslahatan umat di Kota Bekasi.
“Selama Pileg kemarin, PPP di isukan dengan isu-isu hoaks, fitnah, bahwa PPP adalah partai penista agama. Saya temukan ini ketika proses pileg kemarin di masyarakat. Padahal kita selama ini telah perjuangkan perda Pesantren, Honor untuk Marbot di Masjid-Masjid, tapi kita malah di fitnah seperti itu,” pungkasnya.
Ia berharap, fitnah yang dialamatkan kepada partainya ini tidak diberikan keberkahan. Sebab cara itu dianggap tidak elegan dalam proses demokrasi.
“Semoga partai yang memfitnah kita, yang meraup suara terbanyak ini, Allah SWT tidak meridhoi, itu dzolim,” tutupnya.(RON)