BERITABEKASI.CO.ID, KOTA BEKASI – Maraknya tempat pembuangan sampah liar di Kota Bekasi tampaknya tidak akan pernah berkurang walaupun armada kebersihan yang ada telah berupaya keras mengangkut sampah dari berbagai TPS (tempat penampungan sementara) yang resmi maupun yang liar.
Sekertaris Dinas Kebersihan Kota Bekasi, Hani Siswadi mengaku kesulitan dalam menangani permasalahan TPS liar yang ada. Sebab jika salah satu TPS liar ditutup maka akan timbul TPS – TPS liar lagi di titik lain.
“Berapapun jumlah armada yang dikerahkan tidak akan mampu mengatasi TPS liar jika tidak dibarengi dengan kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya,” ujarnya kepada beritabekasi.co.id, Selasa (04/11/2014).
Hani mengungkapkan untuk mengantisipasi TPS liar dibutuhkannya sinergitas yang baik antara Lurah dan Camat di setiap wilayah yang ada di Kota Bekasi. Sebab diakuinya, salah satu penyebab adanya darurat sampah di Kota Bekasi akibat tidak maksimalnya peran Lurah dan Camat dalam mengatasi permasalahan sampah di wilayahnya masing-masing.
“Ada 90 persen Lurah dan Camat di Kota Bekasi tidak bisa bersinergi dengan baik dengan instansi terkait dalam mengatasi permasalahan sampah,” ungkapnya.
Para Lurah dan Camat lanjut Hani seharusnya bisa bersinergi dengan pihaknya. Karena dengan adanya sinergi yang baik maka tidak akan terjadi ancaman darurat sampah di Kota Bekasi. “Bayangkan saja, jika peran para pejabat wilayah tersebut bisa dioptimalkan peran dan tupoksinya, maka tidak akan ada TPS liar yang tumbuh subur di setiap wilayah,” lanjutnya
Lebih jauh Hani menjelaskan, idealnya para pemangku wilayah bisa mengoptimalkan para linmas yang sehari-hari standby di kantor kelurahan atau kecamatan diberdayakan sebagai “Satgas Kebersihan”.
“Satgas kebersihan itu sendiri bertugas mengawasi masyarakat sekitar yang akan membuang sampah sembarangan, diharapkan tidak ada lagi permasalahan sampah liar yang berkelanjutan,” harapnya.
Sementara itu di tempat terpisah, Septian (40) warga RW 21 Kelurahan Margahayu Bekasi Timur mengeluhkan sampah liar yang ada di lingkungan rumahnya. Pasalnya sudah satu bulan lebih sampah yang berada di lahan kosong lingkungannya itu tidak diangkut oleh petugas kebersihan.
Padahal selama ini, lanjut Septian, warga perumahan tempat dirinya tinggal tidak pernah memiliki TPS yang resmi, sehingga warga berinisiatif menyulap lahan kosong tersebut menjadi TPS liar. “Sudah satu bulan lebih tidak diangkut, biasanya ada petugas yang membakar serta mengangkut sampah disini,” pungkasnya. (wok)