BERITABEKASI.CO.ID, TAMBUN – Pengguna jalan tol Jakarta – Cikampek mengeluhkan kondisi infrastruktur pendukung Jalan Tol Jakarta – Cikampek ketika musim penghujan tiba.
Supir bus Asri Prima jurusan Merak – Bandung Dede (38) mengatakan bahwa pihaknya khawatir dan merasa tidak aman dengan keadaan bahu jalan yang ada di jalan tol Jakarta – Cikampek saat musim hujan. Ia menambahkan, sering menemukan ruas bahu jalan yang bergelombang di sepanjang KM 39 hingga KM 24, atau dari arah Cikarang hingga Cibitung.
“Jika hujan turun pasti berbahaya, apalagi pengendara muatan besar seperti bus, truk, serta tronton,” terangnya di Rest Area KM 19 Tol Jakarta-Cikampek, Kamis (27/11/2014).
Dirinya berpendapat seharusnya pihak Jasamarga harus lebih bisa memperhatikan pemeliharaan ruas Jalan Tol Jakarta – Cikampek yang sepanjang 72 Kilometer tersebut. Apalagi, tol Jakarta – Cikampek dilalui pengendara lintas daerah, seperti Bandung dan Pantura.
Tidak hanya itu, Dede juga mengeluhkan juga soal penerangan yang gelap dan tidak merata. Dirinya mencontohkan, di sepanjang KM 15 hingga KM 21 dari arah tol Bekasi Timur hingga Tambun jarang ditemui lampu penerang jalan. Di sekitar Rest Area KM 57 dari arah Karawang Timur sampai daerah Cibitung juga didapati hal yang demikian. Minimnya lampu penerangan jalan membuat kekhawatiran dan minimnya keamanan serta keselamatan di jalan yang dirasakan oleh pengguna jalan tol saat malam hari.
“Kendaraan yang lewat jalan tol Jakarta – Cikampek kan beragam, bukan hanya mobil pribadi saja. Jadi, harus diperhatikan pengelolaannya, supaya kecelakaan dapat diminimalisir, khususnya saat musim hujan tiba,” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Humas PT Jasamarga Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Iwan Abrianto mengungkapkan, pihaknya sudah membentuk petugas sapu jalan. Petugas tersebut berfungsi menyusuri ruas jalan tol Jakarta – Cikampek agar melihat kondisi jalan. Khususnya, mereka bertugas melaporkan titik jalan berlubang dan bergelombang. Jadi pihak Jasamarga bisa langsung memperbaikinya.
“Sebenarnya bukan hanya ketika musim hujan, kegiatan tersebut rutin dilakukan,” ungkapnya.
Bahkan lanjutnya, saat musim hujan, petugas sapu jalan ini akan bekerja setiap hari memantau ruas jalan tol Jakarta – Cikampek. Petugas tersebut terdiri dari 8 orang yang dibagi menjadi dua tim. Tim pertama akan bergerak dari arah Jatiwaringin menuju Cikampek, untuk Tim kedua akan bergerak dari arah Cikampek menuju Jatiwaringin.
“Mereka bergerak mulai pukul 00.00 WIB,” jelasnya.
Tapi, untuk lampu penerangan jalan, Iwan mengaku bahwa pihaknya memang hanya memprioritaskan di tempat yang rawan gelap. Sedangkan kelangkaan lampu penerang di sepanjang KM 15 hingga KM 21 dirasa telah mendapatkan cukup cahaya dari wilayah sekitar.
“Wilayah sekitarnya telah cukup menerangi, makanya tidak kami pasang,” paparnya.
Sementara, Tol Collection Control Manager Yoga Trianggoro ikut menimpali, pihaknya juga rutin mengukur tingkat kepuasan pelanggan. Sebab, dari sanalah pihaknya mengetahui apa yang diinginkan pelanggan.
“Dari sini kami dapat meningkatkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bagi pelanggan,” tutupnya. (wok)