BERITABEKASI.CO.ID, BEKASI TIMUR – Ratusan Pedagang Kaki Lima (PKL) kembali memenuhi sisi Pasar Baru bekasi tepatnya di ruas jalan Muh Yamin dan jalan Ir Juanda setelah beberapa waktu sebelumnya ditertibkan oleh aparat gabungan dari Pemerintah Kota (pemkot) Bekasi demi mengurai kemacetan yang menjadi pemandangan sehari-hari diwilayah tersebut.
Para pedagang yang rata-rata berjualan sayuran, bumbu dapur serta buah-buahan ini mengaku terpaksa memberanikan diri untuk menggelar lapaknya jualannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Salah satu pedagang sayur, Adnan Mauludin (43) mengaku menggelar dagangannya demi mencukupi kebutuhan keluarga kecilnya. “Sejak ditertibkan tempo hari, anak dan istri saya susah makan, saya nekat demi sesuap nasi untuk keluarga,” ujarnya geram
Senada dengan Adnan, Rohadi (49) juga terpaksa berdagang kembali di tempat yang sudah dilarang oleh Pemkot Bekasi karena di tempat relokasi sepi pembeli.
“Ya mau gimana lagi? disitu (tempat relokasi) sepi pembeli, yang ada barang dagangan busuk duluan sebelum laku dibeli,” ungkap penjual buah-buahan ini.
Sementara itu Ketua Lingkar Kajian Strategis Mahasiswa Bekasi, Farid Hardiman menanggapi kembalinya pedagang tersebut merupakan sesuatu hal yang wajar karena langkah penertiban yang dilakukan oleh Pemkot Bekasi itu prematur.
“Ya wajar saja mereka (pedagang) kembali lagi, penertiban itu seharusnya direncanakan dengan baik, relokasinya, akses pembelinya, sarana dan pra sarananya, jangan prematur seperti itu,” ujarnya kepada beritabekasi.co.id, Rabu (24/09/2014)
Pemkot Bekasi lanjut Farid, seharusnya sudah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik, jangan selalu pencitraan namun prakteknya gagal programnya.
“Seharusnya hulu dan hilirnya dipelajari betul, jangan cuma penertiban saja tanpa tahu ending point nya dimana,” pungkasnya (wok)