CIKARANG – Kepala Bidang Pengawasan Sumber Daya Kelautan Pemprov Jawa Barat, Wardini Wulansari menjelaskan, nelayan rajungan harus diberikan edukasi dan pengetahuan mengenai penangkapan dan pengolahan.
Hal tersebut diungkapnya disela-sela kegiatan lokakarya yang bertempat di Hotel Swissbel In Cibitung, baru-baru ini.
“Inisiasi ini adalah dari NGO (Non Govermetn Organitation) untuk keberlanjutan rajungan di Jawa Barat. dalam Lokakarya ini sampai menyentuh proses penangkapan rajungan sampai di kumpulkan, dan pengolahanya. Dengan adanya lokarya ini merupakan suatu yang menggembirakan buat kita Pemprov Jawa Barat,” katanya.
Wanita yang akrab disapa Dini tersebut kemabli menjelaskan, rajungan ini nilai jualnya sangat tinggi dan dicari oleh negara lain.
Nilai ekspornya yang sangat tinggi bagi nelayan Indonesia akan mempunyai nilai tawar yang tinggi juga.
“Kalau sampai salah penangananya nilai jualnya ini kan menjadi rendah. Oleh karena ini dengan acara ini melatih dan membiasakan teman-teman nelayan sampai distributor untuk menangani rajungan secara profesinoal seperti yang diharapkan,” ujarnya.
Di Jawa Barat kata Dini, hasil rajungan itu banyak yang mutunya bagus. Laut di Pantai Utara Jawa Barat harus terus dijaga. Dinas Perikanan Jawa Barat termasuk Kabupaten/Kota di Jawa Barat akan mengawasi cara penangkapan dan pengolahan rajungan.
“Harapan kami rajungan bisa terus ada di perairan Jawa Barat, jangan sampai terputus, bahkan tidak hilang. Bagaimana caranya ? diatur cara penangkapannya. Harus ada kesadaran dari nelayan kapan bisa ditangkap dan kapan kita tidak boleh ditangkap,” ujarnya.