Pemkot Bekasi Segera Panggil Jasa Marga Akibat Penyempitan Saluran di Bawah Tol

 

Walikota Bekasi Sidak Saluran Bawah Tol Bekasi Timur
Walikota Bekasi Sidak Saluran Bawah Tol Bekasi Timur

BERITABEKASI.CO.ID, BEKASI TIMUR – Walikota Bekasi Rahmat Effendi meninjau saluran air yang mengalami pendangkalan dan penyempitan di sekitaran jalan tol Bekasi Timur, Kota Bekasi, Rabu (21/10/2014). Saluran ini termasuk dalam 9 titik saluran air dibawah jalan tol yang menyempit di wilayah Kota Bekasi.

Dalam hasil peninjauan Walikota tersebut, Pemerintah Kota Bekasi berencana segera memanggil pihak PT Jasa Marga untuk segera menyelesaikan masalah 9 titik penyempitan saluran tersebut.

“Penyempitan saluran tersebut harus segera ditangani dan Pemerintah Kota Bekasi akan segera memanggil pihak PT Jasa Marga untuk membantu penanganannya,” kata Walikota Bekasi.

Rahmat Effendi menerangkan bahwa berdasarkan tujuan volume air dari hulu wilayah Kota Bekasi dialiri oleh beberapa saluran sekunder dan tersier yang dulunya saluran tersebut dipersiapkan untuk mengaliri atau memenuhi kebutuhan irigasi persawahan warga. Dirinya kemudian mencontohkan saluran yang mengalami penyempitan. Misalnya saluran dari Pondok Hijau Bekasi Timur  menuju kali Sasak Jarang  yang terjadi sedimentasi.
“Saluran Budi Lestari dan hulu outlet saluran GGC atau Cikeas harus diperluas areanya dengan mengunakan lahan bekas rumah bedeng yang sudah dibebaskan oleh pengembang Galaxy kemudian saluran kali cakung ini hulunya dari Graha Indah atau Nasio yang kita tahu setiap tahun banjir parah, perlu sodetan dan jacking lumpur di manhole-manhole saluran Jatibening dua,” terangnya.

Menurutnya ada dua inlet yang perlu ditandon seperti di pertigaan komplek jatibening dua, semua inlet disisi selatan crossing tol.  Sedang outlet di utara tol juga perlu didesain alur elevasinya agar normalisasi dan penurapannya dapat dilakukan meskipun dibutuhkan biaya yang sangat besar.

“Anggaran belum diketahui besarannya untuk mengatasi hal ini , tentunya yang paling berkompeten adalah PT Jasa Marga, karena permasalahannya sekarang ini akibat waktu yang lama tidak ada pemeliharaan sehingga terjadi penyumbatan akut, belum lagi beberapa crossing dipergunakan juga Pipa PDAM sehingga mengurangi debit air,” ungkapnya.

Rahmat mengakui bahwa persoalan banjir merupakan masalah Kota Bekasi, oleh karena itu pihaknya juga akan minta kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk membantu pendanaan persiapan normalisasi saluran.

“Kita akan panggil pihak PT Jasamarga dan kita sampaikan juga dengan DPRD, sementara pointer- pointer segera dibuat untuk PT Jasa Marga dan lihat perjanjian kewajiban awalnya. Selain bantuan dari pihak Provinsi Jawa Barat,” pungkasnya (HMS/goeng/bay)