Pemkab Bekasi Selenggarakan Workshop Hasil Kajian Dampak Investasi Industri


CIKARANG SELATAN – Pemerintah Kabupaten Bekasi menyelenggarakan kegiatan workshop Hasil Kajian Analisa Dampak hasil investasi industri terutama peningkatan pendapatan masyarakat. Kegiatan ini merupakan hasil dari kerjasama antara Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Bekasi dengan Pusat Studi Pembangunan, Pemberdayaan dan Kebijakan dari President University.
Acara yang dilaksanakan selama 2 hari di Hotel Holiday Inn dibuka secara resmi oleh Asisten Administrasi Umum Suhup, pada Kamis (5/12). Dalam acara tersebut turut hadir Staf Kepresidenan yang diwakili oleh Fahd Pahdepie, Kepala Perangkat Daerah dilingkungan Pemerintah Kabupaten Bekasi, serta Direksi Kawasan industri se Kabupaten Bekasi dan Dekan Fakultas Humaniora Presiden University.
Dalam sambutannya, Asisten Daerah 3 mewakili Bupati Bekasi menyampaikan bahwa kegiatan ini dilakukan karena Kabupaten Bekasi merupakan wilayah dengan perkembangan investasi di sektor industri yang cukup tinggi. Wilayah industri yang ada tersebar di sepanjang koridor jalan nasional Bekasi-Karawang dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Aglomerasi Kawasan industri di wilayah tersebut memiliki dampak bagi perekonomian masyarakat sekitar dan di luar kawasan industri.
“Sebagaimana kita ketahui bersama, Kabupaten Bekasi merupakan salah satu daerah yang laju pertumbuhan investasi terbesar di Indonesia. Akan tetapi hasil dari investasi juga banyak memberikan dampak terhadap sosial ekonomi di wilayah investasi,” Ujarnya.
Menurut Suhup, Kabupaten Bekasi adalah wilayah yang sangat strategis bagi investor karena mempunyai keunggulan comparative advantages dan competitive advantages.
Comparative advantages merupakan keunggulan sebuah wilayah akibat sifat alami, ini dikarenakan wilayah Kabupaten Bekasi berada pada lokasi yang strategis, iklim yang baik dan tanah yang subur. Lalu competitive advantages yaitu keunggulan sebagai pemerintah daerah yang ramah dan siap memberikan kemudahan perizinan dalam membuka perusahaan, tersedianya tenaga kerja yang memenuhi standar serta didirikannya 7 kawasan industri yang sangat menunjang iklim investasi.
Sesuai amanah UU Nomor 20 Tahun 2019 tentang anggaran pendapatan dan belanja negara, yang mencanangkan 5 prioritas nasional, salah satunya adalah nilai tambah sektor riel, industrialisasi dan kesempatan kerja.
“Poin itu akan menjadi acuan utama kita dalam membangun Bekasi baru Bekasi bersih, dalam usaha meningkatkan nilai tambah, investasi, eksport, komponan dalam negeri dan lapangan kerja pada sector industri, pertanian, kemaritiman, kepariwisataan dan ekonomi kreatif digital,” ucap Suhup.
Pemerintah Kabupaten Bekasi juga mengucapkan terimakasih kepada pemerintah pusat atas perhatian khusus yang diberikan kepada pemerintah daerah dalam bentuk penambahan dana insentif daerah, antara lain atas kategori peningkatan ekspor dan kategori peningkatan investasi, sehingga tahun 2020 mendapatkan dana sebesar 52,2 Milyar rupiah.
“Penghargaan ini buah kerja sama kita atas kinerja terbaik dalam tata kelola keuangan daerah, pelayanan umum pemerintahan, pelayanan dasar public dan kesejahteraan masyarakat,” ucap Suhup.
Masih menurut Suhup tantangan kedepan masih ada, meskipun kita punya banyak peluang ekonomi dalam meningkatkan pendapatan masyarakat dengan adanya kawasan industri. Namun nyatanya menurut BPS ada 172.000 pengangguran penduduk usia kerja.
“Mari bersama bergotong royong membangun, berbagi peran dalam rangka mengentaskan pengangguran di bumi Bekasi. Agar balai latihan kerja dan program-program pelatihan bermanfaat dengan tujuan praktis untuk mendukung tenaga kerja lokal yang punya keterampilan dan berkinerja terbaik sesuai harapan dunia industri,” ujarnya.
Maksud dan tujuan dari diadakan kegiatan workshop ini adalah untuk melakukan desiminasi dan publik ekspose hasil analisis dan kajian terhadap dampak hasil investasi industri terutama peningkatan pendapatan masyarakat dan memberi informasi, diskusi publik bagi para stakeholder dan menerima masukan serta meresume menjadi policy brief dalam solusi alternatif kebijakan daerah strategis.
Suhup berharap dengan majunya sektor industri di Kabupaten Bekasi akan memberikan efek pada ekonomi kemasyarakatan, dimana diharapkan adanya peningkatan kerjasama dengan industri kecil dan mikro disekitar kawasan. Sehingga dapat menjadikan sarana usaha baru bagi peningkatan pendapatan masyarakat sekitar.
Dalam pengembangan sektor pariwisata, Pemerintah Kabupaten mengajak masyarakat industri untuk membuka diri dan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk menjadikan produk unggulan wisata industri dalam program pameran, tehno park dan kunjungan study ke kawasan industri.
“Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa pembangunan dunia industri merupakan sektor multidimensi yang harus dilaksanakan secara terintegrasi dan komprehensif dengan melibatkan seluruh stake holder,” ucap Suhup.
Melalui kegiatan workshop ini, Suhup berharap kegiatan ini dapat merumuskan dan menyusun policy brief kebijakan pemerintah, dalam menindaklanjuti hasil kajian analisa dampak hasil investasi bidang industri Kabupaten Bekasi bagi peningkatan pendapatan masyarakat, sehingga mampu mencapai sasaran dan tujuan masyarakat Bekasi yang sejahtera.(*)