BERITABEKASI.CO.ID, BEKASI TIMUR – Berbagai tempat titik konsentrasi perayaan hari buruh sedunia menandakan bahwa masih banyak buruh yang hidup dengan bayang – bayang sejahtera di tengah kekerasan pengaruh era globalisasi dan inflasi yang menyebabkan harga-harga kebutuhan pokok yang menjulang tidak disertai dengan penghasilan buruh yang memadai.
Menurut Anggota DPRD Kota Bekasi, Ronny Hermawan, Aksi buruh serentak yang dilakukan pada hari ini merupakan hal wajar dalam menyampaikan kepada para stake holder tentang hak-hak para buruh.
“Perjuangan buruh dalam upaya meningkatkan hak nya adalah hal yang wajar, baik itu hak untuk jam kerja, hak untuk jam istirahat, dan hak untuk jam rekreasi Juga hak hidup dgn standar kelayakan biaya hidup serta Hak untuk jaminan kesehatan dan pendidikan bagi keluarga,” katanya kepada beritabekasi.co.id, Kamis (01/05/2014).
Dikatakannya, Jangan hanya swasta yang punya kewajiban, namun pemerintah juga harus sama dan seimbang. Namun selama ini pemerintah khususnya kementerian tenaga kerja belum bisa membuat kebijakan fundamental yang nyata tentang perburuhan.
“Anehnya pemerintah cenderung hanya sebagai mediator, padahal kenaikan UMR, UMK dan UMP jika inflasi juga terjadi tinggi maka tetap saja indeks biaya hidup makin naik,” paparnya.
Kementerian tenaga kerja juga harus memiliki Undang – Undang (UU) atau regulasi yg mengikat untuk gaji minimum Tenaga Kerja Kontrak, Guru Honorer di setiap BUMN, BUMD dan instansi pemerintah pusat dan daerah. Contoh harus di cek gaji, honor (take home pay) pegawai kontrak di RSUD, di setiap sekolah negeri, di setiap instansi milik pemerintah Apa sudah layak sesuai UMR ? Kalo belum harus di sesuaikan.
“Kalo hanya swasta yg di wajibkan, sementara di sisi lain kemudahan investasi juga belum maksimal, maka saya khawatir investasi banyak yg gulung tikar,” kata dia.
Sudah banyak pungutan tidak resmi, ditambah lagi ekonomi yang belum pulih benar. Terlalu banyak indeks yg tidak menguntungkan, apalagi marak pungli di lapangan Identik sebagai High Cost Economy,” Katanya.
Terbukti, kata dia, banyak investasi besar hengkang ke negara tetangga, apa mau didiamkan seperti ini?. Tentu tidak harus ada upaya perbaikan dan perubahan Pemerintah jangan hanya mikir UMR, UMK dan UMP.
“Tetapi juga memikirkan dan berbuat secara nyata bagaimana jalan tidak rusak, anak-anak buruh gampang sekolah serta buruh dan keluarga terjamin kesehatannya. Itu lebih fundamental menurut saya,” pungkasnya.
Dalam kesempatannya Ronny mengucapkan selamat hari buruh, semoga perjuangan kaum buruh menemukan jalan yang terbaik bagi bangsa dan negara.
(wok)