CIKARANG PUSAT – DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bekasi menerima aspirasi dari masyarakat yang berprofesi sebagai buruh, petani, pedagang, nelayan dan UMKM, terkait kenaikan harga BBM bersubsidi. Pasalnya, kenaikan tersebut akan menimbulkan gejolak sosial.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bekasi, Soleman mengatakan, kenaikkan harga BBM bersubsidi dipastikan akan memberi efek domino, terhadap kenaikan ongkos transportasi dan harga kebutuhan pokok. Apalagi, masyarakat sedang memperbaiki ekonomi pasca Pandemi Covid-19.
“Berdasarkan aspirasi masyarakat dan rekomendasi Rakerwil PDI Perjuangan, 26 Agustus 2022, Kabupaten Bekasi menyatakan mendukung Presiden Jokowi untuk tidak menaikkan harga BBM bersubsidi,” ujarnya, Sabtu (27/8/2022).
Pria yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi ini juga menyampaikan, naiknya harga BBM akan sangat dikhawatirkan terjadinya harga kebutuhan pokok melambung, lantaran biaya produksi yang mengalami kenaikan.
“Walaupun masyarakat tidak mau tau soal anggaran subsidi membebani APBN. Tetapi masyarakat hanya menginginkan harga BBM tidak naik,” terangnya.
Soleman menambahkan, akan sangat mendukung Presiden Joko Widodo untuk tidak menaikkan harga BBM. Sehingga, tidak akan ada lagi kekhawatiran harga kebutuhan pokok akan melambung naik.
“Tentunya kita mendukung Bapak Presiden Jokowi untuk tidak menaikkan harga BBM Subsidi. Karena kalau sampai naik, itu menjadi beban rakyat,” pungkasnya. (red)