BERITABEKASI.CO.ID, JAKARTA –  Satu lagi hewan reptil yang meramaikan para pecinta reptil karena keunikannya. Adalah blue tounge skink atau kadal lidah biru,  atau yang lebih dikenal dengan sebutan panana.
Komunitas Pecinta Bluetounge Indonesia (KPBI), merupakan salah satu komunitas yang anggotanya dominan memelihara panana. Komunitas yang masih beranggotakan 40 orang ini, rencananya akan melakukan  peresmian pada 1 Juni 2014 nanti.
KPBI ini sengaja dibentuk untuk media sharing bagi para pencinta reptil khususnya panana. Bisa disebut, komunitas ini merupakan tempat pembelajaran dan bukan ajang pamer. Bagi mereka panana merupakan reptil yang menarik untuk dipelajari, karena termasuk spesies yang unik dan menantang. Sebagian besar anggota KPBI tidak hanya memelihara panana, tapi juga ular, biawak, iguana, waterskink dan lain lain.
Melalui komunitas ini, para anggota selain menyalurkan hobinya juga dapat meraup keuntungan, jika ada hewan peliharaan mereka yang ditawar dengan harga tinggi.
“Tapi sekali lagi uang bukan tujuan kita pelihara panana,” kata salah satu anggota KPBI, Dhodik, Selasa (27/05/2014).
Untuk perawatannya sendiri, panana terbilang hewan yang sangat simple. Dalam sebulan hanya menghabiskan biaya Rp 50ribu, dan paling besar hanya mencapai biaya Rp 300ribu. Sedangkan untuk pembelian satu ekor panana bisa mencapai Rp 3juta.
Untuk masuk menjadi anggota KPBI tidak harus mempunyai kriteria khusus. Seperti saat ini, anggota mereka mencakup pelajar sampai orangtua, dengan usia rata rata 20 tahun.
“KPBI juga sering mengadakan silaturahmi jika ada event reptil di daerah Jakarta dan sekitarnya,” katanya.
Menurutnya, KPBI masih akan merapikan struktur keorganisasian, agar segala kegiatan anggota bisa terjadwal dengan baik.
Sebagai rencana ke depan, KPBI akan mengembangkan sayap hingga ke wilayah Marauke, Sorong, Halmahera, Papua dan sekitarnya, dimana terdapat habitat asli panana.
“Disana terdapat habitat asli panana, jadi warga setempat bisa ikut mengembangbiakan dan melepaskannya ke alam bebas,” pungkasnya.
(Bwk)