Mengatasi Darah Tinggi Karena Komsumsi Makan Daging

Konsumsi daging yang banyak seperti dilakukan banyak masyarakat Indonesia pada hari-hari Idul Kurban, memang bisa berdampak tidak baik. Tekanan darah tinggi atau hipertensi biasanya menjadi keluhan utama. Bagaimana solusi jika penyakit tekanan darah tinggi datang?

Hipertensi sebenarnya adalah suatu gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi, vang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkannya. Tubuh akan bereaksi lapar, yang mengakibatkan jantung harus bekerja lebih keras untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Bila kondisi tersebut berlangsung lama dan menetap, timbullah gejala yang disebut sebagai penyakit tekanan darah tinggi.

tekanan darah tinggi atau hipertensi

Hipertensi seringkali disebut sebagai pembunuh diam-diam (silent killer), karena termasuk penyakit yang mematikan, tanpa disertai dengan gejala-gejalanya lebih dahulu sebagai peringatan bagi korbannya. Kalaupun muncul, gejala tersebut seringkali dianggap sebagai gangguan biasa, sehingga korbannya terlambat menyadari akan datangnya penyakit.

Gejala-gejala hipertensi bervariasi pada masing-masing individu dan hampir sama dengan gejala lainnya.

Gejala-gejalanya adalah:

  • Sakit kepala
  • Jantung berdebar-debar
  • Sulit bernapas setelah bekerja keras atau mengangkat beban berat
  • Mudah lelah
  • Penglihatan kabur
  • Wajah memerah
  • Hidung berdarah
  • Sering buang air kecil, terutama di malam hari
  • Telinga berdenging (tinnitus)
  • Dunia terasa berputar (vertigo)

Cara terbaik memastikan hipertensi adalah dengan melakukan pengukuran tekanan darah.

Tekanan darah adalah kekuatan darah mengalir di dinding pembuluh darah yang keluar dari jantung (pembuluh arteri) dan yang kembali ke jantung (pembuluh balik).

Karena itu, dokter akan memeriksa tekanan darah dari dua bacaan, yaitu:

  1. Bacaan Pertama

Berupa angka yang lebih tinggi adalah sistolik, tekanan yang terjadi bila otot jantung berdenyut memompa untuk mendorong darah keluar melalui arteri. Angka itu menunjukkan seberapa kuat jantung memompa untuk mendorong darah melalui pembuluh darah.

  1. Bacaan Kedua

Berupa angka yang lebih rendah adalah tekanan diastolik. Saat otot jantung beristirahat membiarkan darah kembali masuk ke jantung. Angka itu menunjukkan berapa besar hambatan dari pembuluh darah terhadap aliran darah balik ke jantung.

Tekanan darah diukur dengan menggunakan manometer air raksa yang biasa disebut sebagai tensimeter. Ukurannya dalam mmHg (milimeter air raksa).

Mitos di seputar darah tinggi

Akibat kesalahpahaman tentang hipertensi sering mengakibatkan penderitanya tidak mendapat pengobatan dan perawatan yang memadai. Inilah yang justru banyak timbul dan ditemukan di masyarakat awam.

Berikut beberapa kesalahpahaman yang sering terjadi :

  1. Hemoglobin identik dengan tekanan darah

Masyarakat awam sering beranggapan kadar hemoglobin rendah (Hb 13 gridl untuk laki-laki dan Hb 12 gridl untuk wanita) menunjukkan adanya hipotensi. Padahal hemoglobin berbeda dengan tekanan darah. Hb rendah (anemia) timbul karena jumlah sel darah merah yang membawa oksigen kurang dari normal. Jika dikaitkan dengan hemoglobin, tingginya tekanan darah merupakan kompensasi dari rendahnya hemoglobin. Tekanan darah bisa sangat rendah apabila terjadi anemia akut akibat perdarahan hebat.

  1. Sakit kepala berarti tekanan darah naik

Hipertensi tidak selalu disertai degan sakit kepala atau pusing. Inilah yang menyebabkan penderita terlambat diobati. Saat timbul sakit kepala akibat hipertensi, kondisinya sudah parah dan timbul komplikasi. Ada juga orang yang langsung khawatir tekanan darahnya rendah ketika sakit kepala timbul berulang. Tidak hanya penderita, dokter juga kadang kadang beranggapan demikian. Tekanan darah yang relatif rendah biasanya ditemukan pada perempuan berusia muda, sekitar 90 mmHg bahkan lebih rendah. Tetapi, seirig bertambahnya usia, tekanan darah lambat-laun menmgkat hingga mencapai angka normal. Kondisi ini tidak memerlukan intevensi medis.

  1. Obat hipertensi tidak perlu dikonsumsi lagi jika tekanan darah sudah normal

Obat antihipertensi harus diminum seumur hidup. Diet rendah garam dan olahraga teratur saja tidak menjamin tekanan darah akan terkontrol. Penderita hipertensi berat (stadium dua) wajib minum obat secara rutin dengan pengawasan dokter. Bahkan ketika usia bertambah, tekanan darah pun semakin tinggi. Kemampuan tubuh penderita untuk mengendalikan tekanan darah menurun sehingga perlu diberi tam bahan dosis atau obat. Meskipun tekanan darah sudah mencapai target (g 130/80 mmHg), penderita tidak perlu khawatir tekanan darahnya terus menurun hingga terjadi hipotensi. Asalkan selalu dikontrol dan rutin minum obat, biasanya tekanan darah tidak akan turun lagi. Penderita tidak perlu khawatir karena ada mekanisme kompensasi tubuh untuk mengontrol tekanan darah (autoregulasi)

  1. Minum obat terns-menerus menyebabkan ketergantungan

Dampak tidak rutin minum obat jauh lebih berbahaya daripada efek samping obat karena tekanan darah akan meningkat tiba-tiba. Yang perlu dilakukan penderita justru menggantungkan diri pada obat antihipertensi. Tidak seperti zat adiktif atau narkoba, obat antihipertensi tidak menimbulkan ketergantungan. Yang penting, penderita selalu berkonsultasi dengan dokter dan mengikuti anjurannya.

Selain obat, penderita juga dianjurkan untuk melakukan tes fungsi hari (SGOT/SGPT) dan ginjal (ureum/creatinin) setiap 6 bulan. Ini untuk memastikan fungsi kedua organ tetap baik dan agar obat bisa dimetabolisme dan dikeluarkan dari tubuh sehingga tidak terjadi penumpukan.

Dokter pun akan memberlkan terapi sesuai dengan perkembangan kondisi pasien.

  1. Hipertensi bisa disembuhkan

Anggapan ini keliru dan menyebabkan penderita berhenti minum obat. Hipertensi tidak bisa disembuhkan, namun bisa dikendalikan. Hanya sedikit orang yang hipertensinya tidak muncul dalam waktu lama (bertahun-tahun hingga puluhan tahun), namun mereka tetap harus waspada.

  • Obat tidak selalu berfungsi menyembuhkan. Ada empat fungsi obat dalam dunia kedokteran, yaitu :
  • Obat untuk mencegah penyakit seperti vitamin dan vaksinasi
  • Obat untuk mengontrol penyakit seperti obat antihipertensi, asma dan obat diabetes
  • Obat untuk menghilangkan gejala/keluhan, misalnya obat panas
  • Obat untuk menyembuhkan penyakit sama sekali, contohnya antibiotik untuk menghilangkan infeksi

Darah tinggi dan Idul Kurban

Pertanyaan berikutnya adalah mengapa ketika datang Idul Kurban banyak orang mengeluhkan datangnya darah tinggi? Nah ini tentu berkaitan dengan adanya makanan-makanan yang memang menjadi pantangan bagi penderita darah tinggi.

Berikut ini adalah makanan yang harus dikurangi konsumsinya oleh penderita hipertensi:

  1. Daging asap

3 potong daging asap mengandung 270 mg sodium dan gr lamak. Untuk tetap bisa menikmati daging asap dapat diganti dengan daging burung yang menjadi daging alternatif pengganti daging sapi.

  1. Daging merah

Komposisi dari sebuah diet yang menyehatkan harus menyertakan lemak jenuh yang rendah. Bagi orang dengan tekanan darah tinggi hindari daging merah.

  1. Mie instan

Mie instan memang menjadi alternatif makanan yang mudah dibuat dan rasanya nikmat. Namun ketahuilah sebungkus mie instan mengandung 14 gram lemak dan 1.580 garam (sodium).

  1. Susu

Susu yang berasal dari protein hewani, memiliki sumber kalsium dan tinggi lemak. Dalam 1 gelas susu diketahui terkandung 8 gram lemak dan 5 gram lemak jenuh. Lemak jenuh sangat beresiko pada mereka yang memillki sakit liver dan tekanan darah tinggi. Untuk aman dalam mengkonsumsi susu, konsumsilah susu rendah lemak agar kebutuhan tubuh akan kalsium dari susu tetap terpenuhi.

  1. Gula

Makanan dengan kalori ekstra dan gula. Contohnya adalah cookies dan coklat batangan. Keduanya dapat menyebabkan obesitas. Makanan-makanan ini bisa berpotensi mengidap tekanan darah tinggi. Kelebihan berat badan membuat banyak sumbatan di jantung dan memperlambat kerja darah.

  1. Acar

Acar yang terdiri dari buah mentimun, wortel, dan air acar yang memiliki kandungan garam yang cukup tinggi (garam/sodium) dapat menekan dan meningkatkan tekanan darah seseorang menjadi meningkat. Walaupun sebenarnya acar memiliki tingkat kalori yang cukup rendah dan baik untuk tubuh, tetap saja harus dihindari karena mengandung sodium yang cukup tinggi. Dalam 1 sendok makan acar mentimun mengandung 570 mg sodium. Hal itu setara dengan sepertiga dari jumlah maksimum sodium perhari (2300 mg).

  1. Alkohol

Mengkonsumsi alkohol dapat meningkatkan tekanan darah tinggi, alkohol juga merusak dinding pembuluh darah.

  1. Donat

1 buah donat memiliki 200 kalori dan 12 gr lemak. Disarankan bagi penderita hipertensi ini membatasi atau mengurangi konsumsi donat.

  1. Margarin

Margarin mengandung lemak jenuh yang cukup tinggi, untuk penderita darah tinggi atau hipertensi mi sebaiknya menghindari atau mengganti penggunaan margarin dengan minyak zaitun

  1. Kentang goreng

Kentang goreng mudah sekali ditemukan pada makanan cepat saji, meski kentang goreng yang disajikan, diolah dengan menggunakan minyak bebas lemak trans, tetap saja kentang goreng memiliki kandugan lemak dan garam yang cukup tinggi. Dalam sajian kentang goreng ukuran sedang mengandung 270 mg sodium dan 19 gr lemak.

Nah sekarang kita sampai pada bagaimana cara mengatasi darah tinggi karena kebanyakan makan daging.

Cara alami mengatasi darah tinggi karena kebanyakan makan daging

Seperti disebutkan di atas, menjaga pola makanan sehari adalah salah satu cara alami bebas hipertensi. Bagi Anda penderita hipertensi harus cermat menjaga kondisi kesehatan Anda dengan cara:

  1. Mengonsumsi buah alpukat. Buah ini memiliki nama latin Persea Americana ini adalah salah satu buah yang sering kita jumpai di pasar ataupun di toko buah. Buah ini adalah salah satu buah yang memiliki manfaat paling banyak untuk kesehatan yang disebabkan karena alkpukat mengandung nutrisi dan juga vitamiin yang besar.

Buah alpukat juga bisa digunakan untuk mencegah penyakit stroke.

  1. Hindari minuman yang mengandung gula. Karena minuman yang dimaniskan dengan gula dilaporkan bisa menyeabkan tekanan darah tinggi.
  2. Bagi mereka yang mengalami kelebihian berat badan dianjurkan untuk menurunkan berat badan sampai ideal.
  3. Mengurangi pemakaian garam sampai kurang dari gram natrium atau 6 gram natrium klorida setiap harinya (disertai dengan asupan kalsium, magnesium, dan kalium yang cukup) dan mengurangi alkohol.
  4. Olahraga untuk membantu menurunkan tekanan darah tinggi yang bisa dilakukan adalah olahraga aerobik yang tidak terlalu berat. Penderita hipertensi esensial tidak perlu membatasi aktiivitasnya selama tekanan darahnya terkendali. Aerobik yang melelahkan dilarang untuk penderita hipertensi dengan kelainan organ target. Bila harus makan obat maka makan setelah latihan kira-kira 6 jam kemudian.

Sumber: http://pantangandarahtinggi.com