BEKASI BARAT – Polemik proses reviralisasi Pasar Kranji Baru antara pedagang dengan Dinas Indag dan RWP berakhir. Forum Pedagang Pasar Kranji Baru (FPPKB) yang sebelum menolak, akhirnya setuju dengan rencana revitalisasi Pasar Kranji Baru.
Kepala Unit Pasar Kranji Baru, Amas memastikan Revitalisasi Pasar Kranji Baru terus berlanjut. Mayoritas pedagang tidak mempersalahkan bahkan mendukung rencana Revitalisasi, karena kondisi pasar saat ini sudah tidak layak.
“Pedagang berharap dengan bangunan lebih baru bisa menambah pengunjung, kalau saat ini kan kondisi pasarnya sudah tidak layak,” ucap Amas ditemui di kantornya, Kamis (9/5/2019).
Ia mengakui memang ada pedagang yang tidak setuju dengan rencana Revitalisasi Pasar Kranji Baru. Karena, menurutnya setiap kebijakan yang diambil Pemerintah pasti tidak memuaskan seluruh pedagang pasar.
“Yang tidak setuju pasti ada, tapi persentasinya kecil (sedikit). Kebanyakan pedagang setuju Revitalisasi Pasar,” cetusnya.
Lanjutnya, saat ini pengembang sedang berjalan membuat Tempat Penampungan Sementara (TPS) sesuai tahapan dan jumlah kios untuk penempatan sementara para pedagang.
“Sementara ini tidak ada masalah terkait TPS, semua masih berjalan. Bila kedepannya ada kekurangan kita pihak pengembang untuk melengkapi,” ujarnya.
Ia mengatakan, TPS yang sedang dibangun memakai lahan seluas 7000 meter persegi, nantinya bisa menampung sekitar 1.500 pedagang pasar Kranji Baru. Sedangkan pedagang yang kini terdata di sudah mencapai 1.200 pedagang.
“Penampungan ini sifatnya sementara, jadi gak besar seperti pasar yang permanen. Intinya teman-teman pedagang masih bisa berjualan dan melangsungkan usahanya,” pungkasnya.(RON)