Masih Ada di Bekasi, Rumah Reot Dihuni Tiga Yatim Piatu dan Seorang Nenek

CIKARANG – Kondisi rumah yang dihuni seorang nenek dan ke tiga cucunya yang yatim piatu, sangatlah memprihatinkan. Rumah yang terbuat dari bilik bambu terlihat sangat tidak layak untuk di huni. Selain kondisi dindingnya yang sudah banyak terlepas di makan usia, atap rumah nenek ini juga sangat mengkhawatirkan.

Kayu penyangga Rumah Nenek Nemah yang berada di Kampung Rumbia Poncol RT 003/ RW 002 Desa Karangreja, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, terlihat sudah banyak yang lepas.

Di rumah ini lah nenek Nemah (60thn) berserta ke 3 cucunya siti Apipah (8thn) Mulyani (12 thn) , silpi (13 thn) harus menahan takut ketika hujan tiba, gubuk yang mereka huni makin miring ke belakang. Kondisi ekonomi membuat mereka tidak mampu merenovasi rumah.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Nenek nemah bekerja serabutan. Nenek nemah beserta ke tiga cucunya pergi kesawah mencari tanaman genjer, dan terkadang menjadi kuli buruh potong padi saat sedang musim panen.

“Sehari paling besar dapat lima belas ribu, dari jualan sayuran genjer,” ujar nenek Nemah, Rabu (10/06/2020)

Silpi salah satu cucu nomer dua sangat berharap, ada dermawan yang mau membantu memperbaiki rumahnya.

“Saya takut kalau hujan, pasti basah semua, tidak bisa belajar, saya pingin rumah gak bocor,” ujar Silpi.

Namun sangat di sayangkan, ketika akan di mintai keterangan ke Pemerintah Desa setempat, hampir semua pejabat desa enggan menjawab.

Setelah menunggu lama, akhir Sekretaris Desa Karangreja menemui nenek Nemah dirumahnya. Sekertaris Desa Karangreja mengaku, pihaknya sudah berkali-kali mengajukan ke pemerintah daerah Kabupaten Bekasi, tapi sampai saat ini belum pernah di relokasikan.

“Saat ini saya sedang ajukan untuk menggunakan dana ABN (ADD), Itupun kalau dari pemerintah daerah lambat turunnya,” ujar Sekdes. (sof)