Lippo Cikarang Raih Kenaikan Laba Rp 590,6 miliar

imagesBERITABEKASI.CO.ID, JAKARTA – Presiden Direktur Lippo Cikarang Meow Chong Loh mengatakan, PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) pada akhir 2013, membukukan kenaikan laba bersih sebesar 45,11 persen menjadi Rp 590,6 miliar dibandingkan dengan 2012 yang sebesar Rp407 miliar.
“Kenaikan laba bersih didorong oleh meningkatnya pendapatan usaha menjadi Rp 1,3 triliun bertumbuh sebesar 31 persen dari  Rp 1,103 triliun,” paparnya, sambil menambahkan, perseroan di kuartal 1-2014 berhasil membukukan penjualan marketing sebesar Rp 226,1 miliar. Kontribusi terbesar dari Divisi Residensial sebesar Rp 196,6 miliar sekitar 87 persen dari total penjualan.
Sementara dalam kenaikan laba bersih di kuartal I-2013 sebesar 73 persen menjadi Rp 227,6 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 131,7 miliar. Kenaikan signifikan pendapatan Lippo Cikarang masih ditopang penjualan tanah industri dan komersial. Penjualan tanah industri dan komersial pada kuartal I di tahun 2014 ini mencapai Rp 370,7 miliar atau sekitar 109 persen terhadap total pendapatan kuartal 1-2013 sebesar Rp 177,4 miliar
“Kenaikan laba bersih ditopang oleh kenaikan pendapatan usaha dari Rp262,13 miliar menjadi Rp472,72 miliar, sementara laba bersih per saham dasar naik dari Rp 189 menjadi Rp 327 per saham,” singkatnya dalam siaran pers yang diterima beritabekasi.co.id, Rabu, 30/04.
Sementara laba kotor Lippo Cikarang meningkat menjadi Rp 281,4 miliar dibanding kuartal I-2013 senilai Rp159,7 miliar.  Sedangkan kas dan setara kas akhir periode turun menjadi Rp.223,3 miliar turun dari tahun sebelumnya yaitu Rp364,8 miliar.
PT Lippo Cikarang Tbk, adalah anak perusahaan PT Lippo Karawaci Tbk – perusahaan properti terbesar di Indonesia yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Tahun 2013 Lippo Cikarang memulai paradigma baru dengan terus membangun residensial dan komersial yang berkesinambungan dengan mengawali pembangunan Kawasan Superblok. Kawasan Superblok ini akan menjadi Central Business District di Koridor Cikarang dan diyakini akan menjadi penggerak pertumbuhan dan pusat gaya hidup. Perseroan juga terus membangun infrastruktur melalui penambahan  pintu Tol Cibatu di Km34,700 yang resmi beroperasi sejak April 2014.
Saat ini ada sekitar 800 industri yang beroperasi di Kawasan dengan luas sekitar 3.000 hektar (ha) ini dengan total pekerja setiap harinya kurang lebih 350.000 orang.