PONDOKGEDE – Permainan Gobak Sodor atau yang lebih dikenal Galasin, salah satu jenis permainan tradisional daerah Indonesia.
Saat ini sangat jarang dijumpai permainan Gobak Sodor atau Galasin dimainkan oleh anak-anak. Namun, tidak disangka di Kota Bekasi, permainan Gobak Sodor masih bisa kita jumpai.
Adalah SMA Negeri 21 Kota Bekasi, salah satu sekolah yang tetap melestarikan permainan tradisional. Bahkan, Gobak Sodor sudah di perlombakan antar kelas oleh sekolah tersebut.
Saat pihak Sekolah menggelar lomba Gobak Sodor antar kelas, bersamaan juga waktu itu Camat Pondokgede, Karya Sukmajaya sedang kunjungan untuk meninjau pelaksanaan PPDB di SMAN 21 Kota Bekasi. Melihat lah itu, Karya Sukmajaya teringat memori saat masih kecil yang sering memainkan permainan Gobak Sodor atau lebih dikenal dengan nama Galasin.
Oleh karena itu, untuk membangkitkan kembali permainan tradisional yang saat ini nyaris hilang, Karya Sukmajaya selaku Camat berbicara kepada Kepala Sekolah SMAN 21 Kota Bekasi mengatur untuk perlombaan permainan Gobak Sodor antara Aparatur Pemerintahan Kecamatan Pondokgede melawan pelajar SMAN 21 Kota Bekasi.
Janji itupun terwujud, Rabu (26/6/2019) Karya Sukmajaya mengajak seluruh Aparatur Pemerintahan Kecamatan Pondokgede lomba Gobak Sodor melawan pelajar SMA Negeri 21 Kota Bekasi, bertempat di halaman sekolah SMAN 21 Kota Bekasi yang berlokasi di Perumahan Tokyo Jatimakmur, Kecamatan Pondokgede.
Kepada beritabekasi.co.id, Karya Sukmajaya mengatakan, Gobak Sodor atau Galasin adalah termasuk permainan tradisional yang harus di lestarikan. Permainan ini menjadi salah satu kearifan lokal daerah Indonesia.
“Gobak Sodor adalah olahraga tradisional yang harus dilestarikan, permainan Gobak Sodor adalah salah satu kearifan lokal yang ada di Kota Bekasi. Jadi harus kita kembangkan dan lestarikan,” kata Mantan Sekretaris Bapenda ini.
Dikatakan, Melalui permainan Gobak Sodor ini bisa terbangun tali silahturahmi antara pihak pemerintahan Kecamatan Pondokgede dengan SMAN 21 Kota Bekasi.
“Ada rasa kebersamaan memiliki bahwa kita adalah bagian dari orang-orang yang melestarikan permainan tradisional. Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan melestarikan budaya ini (Gobak Sodor).” ujarnya.
Sementara, salah satu siswa SMAN 21 Kota Bekasi M Rido Rahman (15) mengaku sangat senang sekali atas perhatian pihak pemerintahan Kecamatan Pondokgede terhadap SMAN 21 Kota Bekasi yang belum begitu terkenal.
Rido yang saat ini duduk di kelas XI menjelaskan, permainan Gobak Sodor berawal dari acara kegiatan classmeeting sekolah. Selain itu, permainan Gobak Sodor juga menjadi salah satu permainan tradisional yang sangat jarang dimainkan oleh anak muda zaman sekarang.
“Siswa-siswi SMAN 21 sangat senang melakukan permainan Gobak Sodor. Setiap ada kegiatan sekolah, pihak sekolah sering mengadakan lomba Gobak Sodor antar kelas,” ucapnya.
Dirinya berharap, permainan Gobak Sodor bisa menjadi perhatian pemerintah daerah. Selain itu, demi menaikan kembali popularitas permainan tradisional ini, ia berharap Gobak Sodor bisa di lombakan di Kota Bekasi.
“Kita sangat bangga sekali apabila permainan Gobak Sodor lebih di perhatiin oleh pemerintah. Kita inginnya permainan Gobak Sodor bisa di lombakan,” tukasnya.(RON)