LAZ U-Care Indonesia Gelar Program Dokter Peduli Umat


BEKASI SELATAN – Kemiskinan dan kesehatan itu berbanding lurus, karena kemiskinan menyebabkan seseorang sulit mendapatkan makanan yang bergizi. Dengan kondisi tersebut tentunya ketika sakit urung untuk pergi ke rumah sakit. Disebabkan tidak mampu untuk membayar biaya perawatan dan pengobatan.
Orang-orang miskin lebih prioritas memberikan makan anak-anaknya atau membiayai pendidikan keluarga mereka ketimbang ke rumah sakit untuk membiayai pengobatan.
Sedangkan bagi masyarakat yang beruntung tingkat ekonominya bisa mengakses informasi dan pengetahuan medis secara lebih baik, gaya hidup lebih positif, usia hidup lebih tinggi, dan tingkat kematian lebih rendah.
Di Kota Bekasi saja, tingkat kemiskinannya semakin bertambah. Salah satu penyebabnya adalah persaingan kerja dan masih ada perusahaan yang tidak mampu mengikuti kebijakan pemerintah terkait besaran Upah Minimum Karyawan (UMK) yang mencapai Rp3,6 juta per bulan.
“Perusahaan berskala kecil itu biasanya meminta penangguhan sampai perekonomian mereka stabil, sehingga bisa mengikuti kebijakan pemerintah soal besaran UMK,” kata Kepala Bidang Pengendalian Fakir Miskin Dinas Sosial Kota Bekasi, Tety Handayani.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) kota Bekasi mencatat jumlah warga miskin di kota Bekasi mencapai 136 ribu dari jumlah penduduk 2,8 juta. Data per akhir 2017 lalu. Sedangkan di tahun 2018 lembaga ini belum melakukan rekapitulasi ulang terhadap perubahan data kemiskinan dan diproyeksikan bakal menurun.
Untuk itu dalam rangka menyambut #HariDokter 24 Oktober, kami LAZ UCare Indonesia kota Bekasi mengajak masyarakat #orangbaik yang sehat dan #dermawan untuk #pedulidanberbagi kepada kaum #miskin yang rentan dengan musibah penyakit.
Sekitar 60 peserta warga miskin yang akan menerima manfaat pelayanan kesehatan dalam Program “DOKTER PEDULI UMAT”. Bentuk program ini adalah “Dokter Sapa Dhuafa (warga miskin)”, penyuluhan dan pemeriksaan kolestrol, gula darah, asam urat, bantuan kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat kurang mampu.(*)