Kunjungi Tol Trans Jawa, Komisi VI DPR RI Tekankan Soal Sosialisasi Tarif

Kunjungan Komisi VI DPR ke Jalan Tol Solo-Ngawi

SOLO – Rombongan Anggota Komisi VI DPR RI mengadakan kunjungan kerja reses ke Jalan Tol Solo-Ngawi, Kamis (14/2). Kunjungan sebanyak 12 Anggota Komisi VI DPR RI ini guna memantau perkembangan dan dinamika salah satu ruas tol dalam koridor Tol Trans Jawa tersebut.
Rombongan Komisi VI DPR itu terdiri dari antara lain Anggota Komisi VI DPR RI Martri Agoeng, Adisatrya Suryo Sulistio, Darmadi Durianto, Wasista Bambang Utoyo, Mohammad Hatta, Daeng Muhammad, Zulfan Lindan, Nyat Kadir dan lain-lain.
Dalam kunjungan tersebut, para Anggota Komisi VI DPR RI didampingi oleh Direktur Operasi PT Jasa Marga Tbk. Subakti Syukur, Direktur Bisnis Jasa Marga Mohammad Sofyan, dan Direktur Utama PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) David Wijayatno. PT JSN merupakan kelompok usaha Jasa Marga yang mengelola Jalan Tol Solo-Ngawi.
Rombongan Anggota Komisi VI DPR RI diterima oleh Jasa Marga di Rest Area 591A yang terletak di Jalan Tol Solo-Ngawi. Rest Area 591A sendiri dikelola oleh kelompok usaha Jasa Marga lainnya, yakni PT Jasamarga Properti (JMP). Selain Rest Area 591A, di Jalan Tol Solo-Ngawi, PT JMP juga mengelola Rest Area 538A, Rest Area 538B, Rest Area 519A, Rest Area 575A dan Rest Area 575B.
Salah satu aspek yang dipantau oleh rombongan Anggota Komisi VI DPR RI dalam kunjungan ini adalah bagaimana memberi pemahaman kepada masyarakat tentang manfaat Tol Trans Jawa di tengah berkembangnya opini bahwa tingginya tarif Tol Trans Jawa.
“Sebenarnya, jika kita hitung baik-baik, tarif tol di Trans Jawa ini masih realistis, hanya sekarang memang banyak yang membandingkannya dengan jalan Tol yang sudah lama beroperasi. Tentu harganya berbeda. Trans Jawa ini kan investasi baru. Jadi, tinggal pengelola jalan tol memberikan sosialisasi,” ujar Muhammad Martri Agoeng selaku Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Sementara itu, Direktur Operasi Jasa Marga Subakti Syukur juga menjelaskan bahwa pengguna jalan Tol Trans Jawa sudah bisa merasakan tiga _benefit_ terkait dengan penarifan.
“Yang pertama adalah rasionalisasi harga dari Pemerintah yang menetapkan tarif tertinggi sebesar Rp1.000 per kilometer. Yang kedua adalah penyederhanaan golongan di mana tarifnya sekarang hanya ada tiga golongan, dan pemberian diskon sebesar 15% bagi kendaraan yang melewati _cluster-cluster_ sepanjang Trans Jawa,” jelasnya saat memberi pemaparan kepada Anggota Komisi VI DPR RI.
Dalam kunjungan ini, Anggota Komisi VI DPR RI juga menyempatkan diri untuk mencicipi produk-produk UMKM yang disajikan di Rest Area 591 Sragen. Kemudian, rombongan pun melanjutkan perjalanan menuju Pabrik Gula Mojo di Sragen.
Seksi terakhir Jalan Tol Solo-Ngawi, yakni Seksi Sragen-Ngawi, diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada akhir November lalu. Dengan panjang total 90,43 km, Jalan Tol Solo-Ngawi telah beroperasi sepenuhnya. Jalan Tol Solo-Ngawi menghubungkan Kabupaten Boyolali, Kota Surakarta, Kabupaten Karanganyar, dan Kabupaten Sragen di Jawa Tengah serta Kabupaten Ngawi di Jawa Timur.(**)