Kunjungi Kawasan Industri, Gubernur Jawa Barat Lakukan Konsolidasi Penanganan Covid

CIKARANG PUSAT – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil didampingi oleh Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja mengunjungi PT Suzuki Plant GIIC Deltamas, Jumat (4/9). Kunjungan tersebut dalam rangka melakukan konsolidasi penanganan serta melihat langsung penerapan protokol kesehatan dalam menghadapi penyebaran covid-19.

Dalam arahan yang disampaikan, Gubernur Jabar menilai penerapan protokol yang dijalankan dianggap sudah baik dan sesuai dengan standar. Namun pria yang akrab dipanggil Kang Emil ini meminta perusahaan untuk memastikan edukasi kepada karyawan, khususnya kegiatan sepulang kerja.

“Kegiatan karyawan sepulang kerja lebih sulit untuk dikontrol, oleh karena itu arahan saya pastikan edukasi kegiatan sepulang kerja untuk lebih intens dari pihak perusahaan,” ujarnya.

Selain itu kepada pihak perusahaan Gubernur Jabar juga meminta untuk lebih meningkatkan test, baik Rapid maupun PCR, kepada seluruh karyawannya. Dirinya tidak ingin nantinya penularan Covid-19 menjadi lebih cepat terjadi akibat tidak dilakukan test kepada karyawan.

“Saya titip pimpinan perusahaan untuk melakukan test kepada seluruh karyawan yang ada, jadikan ini investasi agar jangan sampai kecolongan ada karyawan yang terpapar dan menularkan kepada yang lain,” ucap Emil.

Berdasarkan hasil analisa yang disampaikan tim gugus tugas penanganan Covid-19, PT Suzuki yang bekerjasama dengan tim gugus tugas Kabupaten Bekasi menyatakan bahwa penularan terjadi akibat kurangnya ventilasi di salah satu ruangan, physical distancing di masing-masing bagian maupun di area merokok.

“Setelah dianalisa, itulah faktor-faktor yang menyebabkan penularan seperti kejadian di daerah Tambun dan juga di Cikarang. Walau begitu, saya juga mengapresiasi karena Suzuki juga telah melakukan test PCR secara masif kepada karyawannya, sehingga kasus Covid ini dapat cepat diatasi,” ucap Yanuar Section, Head IR PT. Suzuki.

Sebagaimana diketahui, hingga Jumat (4/9) total kasus positif di Kabupaten Bekasi berjumlah 1.304 orang, dimana penyebaran kasus Covid-19 sebagian besar berasal dari Cluster Kawasan Industri.(*)