CIKARANG – Kabupaten Bekasi yang usianya kini sudah melewati setengah abad terus menjadi barometer dan penyangga bagi daerah tetangga yang kini perkembangannya mulai bergeliat. Kabupaten Bekasi juga menjadi surga bagi Urbanisasi yang ingin mengadu nasibnya dan merubah kehidupannya. Beberapa stackholder ikut bicara dalam HUT Kabupaten Bekasi ke 64, seperti yang diungkapkan Sekjen Lembaga Informasi Data Investigasi Korupsi dan Kriminal Khusus (Lidik Krimsus), Ozan.
Menurunya, secara statistik banyak perubahan yang terjadi di Kabupaten Bekasi yang meliputi aspek geografis, pemerintahan, kependudukan, tenaga kerja, sosial dan budaya, pertanian, industri serta kondisi perekonomian.
“Kaitan dengan HUT Kabupaten Bekasi, sudah waktunya Bupati Bekasi fokus pada pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat,” singkat Ozan.
Jika Bupati Bekasi tidak bertindak dari sekarang untuk fokus dalam pendidikan, dan kesejahteraan masyarakatnya, kualitas sumber daya manusia (SDM) masyarakat di Kabupaten Bekasi akan tertinggal jauh dengan pendatang, dan tidak bisa bersaing dalam dunia kerja. Apalagi, pencari kerja yang terdaftar di Disnaker bisa mencapai 33.100 orang, paling banyak kelompok laki-laki 17.824. Sementara jumlah jumlah pengangguran itu bisa mencapai 300 ribu orang, hebatnya lagi 10 ribu orang yang melamar pekerjaan di kawasan industri lulusan SMA.
“Artinya, potensi pengangguran warga asli atau pribumi setiap tahun di Kabupaten Bekasi terus meningkat, itupun masih ditambah dengan pengangguran pendatang atau warga urban,” jelasnya.