BEKASI SELATAN – Jumlah produksi sampah di Kota Bekasi mencapai 1800 ton per hari. Sedangkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi hanya mampu mengangkut sampah sekitar 800 ton per hari. Demikian diungkapkan Kepala DLH Kota Bekasi, Yayan Yuliana kepada awak media usai RDP dengan Komisi II DPRD Kota Bekasi, Senin (9/12/2019).
Yayan menyatakan, Jumlah Armada pengangkut sampah yang dimiliki berjumlah 287 unit armada, yang laik operasional berjumlah 230 unit.
“Armada itu sangat menentukan karena dengan armada kita kurang, masyarakat tidak terlayani dampaknya sampah bisa menumpuk karena produksi sampah itu setiap hari, itulah yang terjadi. Makanya saat ini ada tumpukan sampah liar,” kata Yayan Yuliana
Yayan menyebut, tahun ini turun armada truk sampah bantuan dari DKI Jakarta yang jumlahnya 20 unit. Jumlah Armada itu akan disebar di 12 Kecamaan di Kota Bekasi. Tahun 2020 sendiri DLH tidak menganggarkan untuk pembelian armada truk sampah.
“Tahun ini kita dapat bantuan dari DKI sebanyak 20 unit, sedangkan tahun 2020 tidak dianggarkan,” ujarnya.
Mensiasati kekurangan jumlah armada, kata Yayan DLH nantinya akan dirubah dengan mencoba tidak lagi melayani dari rumah ke rumah. Selama ini kan mobil truk sampah kita muter di Perumahan, ke gang-gang, terus muter lagi, nanti akan kita rubah caranya. Kita akan tentukan titiknya, seperti disalah satu Tempat Pembuangan Sementara (TPS).
“Mobil armada pengangkut sampah itu cukup ke TPS tidak lagi kerumah-rumah. Nah dari TPS langsung dikirim ke TPA Sumur Batu. Hal ini akan mengurangi waktu yang selama ini terambil. Jadi dengan itu bisa ngirit waktu dan mudah-mudahan mungkin bisa satu rit jadi dua rit,”jelasnya.
Ditanya soal jumlah kebutuhan armada truk yang ideal untuk mengangkut sampah di Kota Bekasi, Yayan menyebut idealnya Pemkot Bekasi mempunyai armada truk sebanyak 400 unit.
“Idealnya minimal punya 400 armada truk sampah,”tukasnya.(RON)