BEKASI TIMUR – Ketua Komisi IV DPRD Kota Bekasi Dradjat Kardono memaparkan terkait pelaksanaan PPDB di Kota Bekasi. Menurutnya,Komisi IV telah melakukan rapat dengan Disdik dan pihak PT Telkom untuk memastikan persiapa sudah final.
Ia menekankan kepada Disdik soal kontrak kerja dengan pihakTelkom harus sudah final, jangan sampai ada permasalahan atau kisruh administrasi yang belum diselesaikan.
“Pastikan kontraknya sudah final, jangan sampai ada kisruh administrasi yang belum selesai, sehingga dapat menghambat proses PPDB,” ujar Dradjat Kardono, saat dihubungi via seluler, Jumat (3/6/2022).
Terkait sosialisasi PPDB, politisi PKS ini juga sudah menanyakan kepada Disdik Kota Bekasi sejauh mana persiapannya. Pada prinsipnya mereka (Disdik) sudah mempersiapkan (sosialisasi).
“Cuma pesan kita jangan sampai ada isu-isu terkait PPDB. Karena kekurangan sosialisasi, masyarakat jadi kurang tahu dan tidak paham,” tegasnya.
Saat ditanya soal sosialisasi PPDB yang terlalu mepet, Dradjat Kardono menegaskan kepada Disdik agar cepat mensosialisasikan kepada masyarakat, sehingga informasi terkait pelaksanaan PPDB sampai ke orang tua murid.
“Mereka harus bisa menyelesaikan itu (sosialisasi), karena itu tugasnya Disdik agar cepet sosialisasikan. Harus dipastikan informasi (PPDB) sampai ke masyarakat,” ujarnya.
Kemudian lanjutnya, terkait dengan jalur-jalur PPDB sudah dibagi menjadi empat jalur utama, yakni jalur Zonasi sebanyak 50 persen, Afirmasi sebanyak 33 persen, Prestasi 15 persen dan PTO 2 persen.
“Ada sedikit perubahan dibandingkan tahun lalu, karena kita memandang perlu untuk memperbesar porsi Afirmasi atau peserta didik kurang mampu. Ini habis selesai pandemi, asumsinya masih banyak orang berdampak pandemi. Untuk antisipasi itu, kita meminta agar jalur Afirmasi ditambah,” ujarnya.
Dradjat Kardono berharap pelaksanaan PPDB di Kota Bekasi tahun ini lebih baik daripada PPDB tahun sebelum. Pasalnya kalau tahun-tahun sebelumnya kita masih dalam kondisi pandemi.
“Tahun sebelumnya masih dalam kondisi, jadi banyak yang kurang aware terkait rombel karena belajar online. Kalau sekarang diberlakukan PTM 100 persen, jadi rombelnya juga harus sesuai dengan kapasitas yang ada,” pungkasnya.(RON)