BERITABEKASI.CO.ID, SETU – Sebuah kayu patok bertuliskan bahasa jawa kuno (Sansekerta-red) yang berada di Setu Kabupaten Bekasi, di keramatkan oleh warga setempat. Disebelah patok tersebut terdapat juga sebuah sumur tua. Konon tempat itu sering disinggai seorang pengembara yang masih merupakan keturunan para wali.
Menurut Lasmin, seorang kucen tempat keramat itu, sang pengembara tersebut menyebarkan ajaran Islam di wilayah Setu, dimana para penduduknya kala itu belum mengenal ajaran Islam.
“Dulunya, sebelum pengembara itu datang, masyarakat disini buta dengan ajaran Islam,” katanya kepada beritabekasi.co.id, baru-baru ini.
Biasanya si pengembara itu singgga ditempat tersebut bersama kudanya, setelah berpergian menyebarkan syiar Islam. Dan kini tempat tersebut, oleh warga setempat dibangun hingga menyerupai sebuah rumah.
Masih kata Lasmin, bukan hanya warga dari berbagai daerah, namun sejumlah anggota DPRD dan pejabat eksekutif khususnya di Bekasi, datang untuk meminta wangsit. Terutama jika akan menjelang hari pemilihan seperti Pemilu 9 April 2014 pekan lalu.
“Pada pileg kemarin, sejumlah caleg dari berbagai partai datang ke tempat ini, untuk meminta peruntungan,” kata dia.
Begitu pula saat pemilihan Wali Kota Bekasi 2012 silam, kata dia, ada salah seorang istri calon walikota yang datang dan menginap selama 3 hari.
Sudah menjadi rahasia umum, jika para pejabat eksekutif maupun legislatif banyak bersingkungan dengan hal-hal yang berbau klenik. Hal itu disebabkan kuatnya persaingan ditengah-tengah dunia politik yang mereka geluti.
(Bwk)